Saatnya Anak Muda Bengkulu Kenalkan Potensi Wilayahnya!

kumparan 1001 Startup Media Online Bengkulu. (Foto: kumparan)

Menyebut nama Bengkulu berarti mengulik salah satu kisah Presiden Indonesia pertama, Sukarno. Sebab, Bengkulu menjadi satu dari sekian kota yang menjadi tempat pengasingan Sukarno oleh pemerintah Belanda. Sukarno dipindah pada tahun 1938-1942. Selama pengasingan di Bengkulu, kisah cinta antara Sukarno dengan Fatmawati bersemi.

Bukti Soekarno pernah diasingkan di Bengkulu terekam jelas dalam sebuah rumah di Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Rumah sederhana dengan hamparan rumput dan sebuah tiang bendera di halamanya itu menjadi saksi sejarah perjuangan Bung Karno. Sebelum ditempati ayah dari Presiden kel-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, bangunan tersebut merupakan milik pedagang keturunan China, Tjang Tjeng Kwat

Rumah pengasingan Soekarno di Bengkulu. (Foto: Instagram/@fancui)

Selain rumah itu, ada lokasi wisata lain yang juga menjadi saksi sejarah wilayah Bengkulu. Benteng Marlborough di tepi Pantai Tapak Padri. Bangunan itu merupakan bangunan kokoh peninggalan Inggris yang dibangun tahun 1713 hingga 1719, pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Joseph Collet.

Mengulas wilayah yang memiliki luas sekitar 19 kilometer persegi itu tak lengkap rasanya jika tak membahas Bunga Rafflesia. Bengkulu dikenal sebagai 'Bumi Rafflesia', sebab di daerah itulah bunga Rafflesia 'ditemukan' oleh Sir Stamford Thomas Raffles dan Dr Joseph Arnold pada tahun 1818.

Mengutip situs Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Bengkulu, Senin (19/11), sebenarnya Thomas Raffles dan Joseph Arnold tak benar-benar menemukan bunga unik tersebut. Jauh sebelum kedua orang itu menginjakkan kaki di Bengkulu, suku-suku yang ada di Bengkulu sudah lebih dulu tahu dan sudah menyematkan nama ke bunga yang saat ini Anda kenal dengan Bunga Rafflesia Arnoldi.

Menurut laman World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Senin (19/11), Bunga Rafflesia adalah identitas Provinsi Bengkulu dan sebagai salah satu puspa langka dari tiga bunga nasional Indonesia mendampingi puspa bangsa (melati putih atau Jasminum sambac) dan puspa pesona (anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis). Hal itu berdasarkan Kepres No 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Selain soal sejarah, provinsi yang ada di bagian barat daya Pulau Sumatera tersebut juga dikenal dengan kulinernya yang khas. Ada sebuah olahan ikan yang dikenal dengan Pendap. Jika melihat dari tampilannya, Pendap hampir mirip dengan pepes ikan pada umumnya. Namun, apabila pepes menggunakan ikan segar yang dibumbui dan dibungkus dengan daun pisang, tidak dengan Pendap.

Pendap, makanan khas Bengkulu. (Foto: Instagram/@info_bengkulu)

Ikan yang akan dibuat menjadi Pendap harus difermentasi. Selain itu, ikan dan rempah kemudian dilumuri parutan kelapa yang masih muda. Selanjutnya bahan utama ini dibungkus dengan beberapa lapis daun talas, daun ini nantinya ikut dimakan bersama lauk utama yang terbungkus di dalamnya. Olahan khas ini pun membutuhkan waktu masak yang cukup panjang, yakni delapan jam.

Bengkulu adalah daerah yang menarik bukan? Jangan sampai kabar baik dari segala penjuru Bengkulu tak tersebar dengan baik ke seluruh Indonesia, sayang loh. Makanya, buat kamu anak muda asal Bengkulu, yuk promosikan daerahmu dengan membuat media online sendiri.

Caranya, dengan mengikuti program kumparan 1001 startup media online. Jika terpilih, kamu enggak perlu bingung mikirin modal karena 35 startup media terpilih akan mendapatkan bantuan operasional total Rp 3,5 Miliar.

Selain itu, yang terpilih juga akan mendapat kesempatan berharga untuk belajar tentang produksi konten bersama jurnalis kumparan. Bersama dengan peserta lain, kamu bisa mulai membangun jaringan pelaku media baik tingkat regional ataupun nasional.

Seperti apa syaratnya? Silakan dicek di sini dan ditunggu pendaftarannya hingga 29 November 2018. Yuk mulai perjalanan membangun media online terbaik di Palangka Raya sekarang juga.