Said Aqil Ceramah soal Runtuhnya Khilafah saat Buka Puasa di Rumah OSO

15 Mei 2019 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana buka puasa bersama di Rumah Oso. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana buka puasa bersama di Rumah Oso. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj mendapat amanah untuk memberikan kuliah tujuh menit (kultum) sebelum buka puasa yang dihadiri Presiden Jokowi dan para pejabat negara.
ADVERTISEMENT
Said Aqil memulai tausiyahnya dengan memberi penghormatan mulai dari Presiden Jokowi hingga kepada tuan rumah yakni Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO).
"Para tokoh masyarakat, pimpinan DPR anggota DPR, terutama sohibul bait Bapak Ustaz atau Kiai Haji Doktor Oesman Sapta Odang (OSO)," kata Said Aqil di kediaman OSO di Jalan Karang Asem, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
Suasana buka puasa bersama di Rumah Oso. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Sontak sambutan Said Aqil itu disambut gelak tawa oleh peserta buka puasa. Jokowi pun sampat tersenyum mendengar sambutan Said.
Said Aqil lalu berbicara soal sejarah islam. Ia memulai dari runtuhnya kekhilafahan Islam yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Attaturk di Turki.
"Betul tahun dua puluh tiga, khilafah bubar, dibubarkan oleh seorang bernama Mustafa Kemal Attaturk. (Di sana) azan pakai bahasa Turki, gambar-gambar khilafah beredar. Nama seseorang tak boleh kearab-araban. Itulah pertama sekali negara Islam mendeklarasikan diri menjadi negara sekuler," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, pada tahun 1916, seluruh wilayah negara Islam dalam cengkeraman penjajah, mulai dari Mesir, Sudan, Irak, Suriah, Lebanon, Aljazair hingga Libya. Padahal masih ada khilafah pada tahun 1916.
Namun, menurut Said Aqil, khalifah saat itu dalam keadaan sick man. Oleh karena itu di dalam negeri, pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari menangkap situasi itu lalu mengeluarkan sebuah jargon.
"Maka cepat-cepat KH Hasyim Asyari menyebutkan hubbul wathan minal iman. Saling terkenalnya jargon ini dikira hadis," ucapnya.
Hubbul wathan minal iman atau cinta negara bagian dari iman adalah salah satu lirik dalam lagi mars NU.
Oleh karena itu, Said menegaskan, Indonesia sebagai negara sudah selesai dengan polemik pemisahan agama dan negara.
ADVERTISEMENT
"Para ulama menjelaskan, selesai sudah hubungan agama dan negara. Memutuskan Indonesia darussalam, bukan darul Islam," tutupnya.
Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan