Said Aqil: Tak Ada Ulama yang Anggap Baik Tulis Tauhid di Bendera

24 Oktober 2018 21:13 WIB
Ketua Umum PBNU Said Aqil (Foto: ANTARA/Agung Radjasa)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PBNU Said Aqil (Foto: ANTARA/Agung Radjasa)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan penulisan kalimat Tauhid pada bendera dihukumi makruh oleh mayoritas ulama empat mazhab. Bahkan, salah satu dari ulama empat mahzab ini ada yang berpendapat tindakan itu haram.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada ulama yang menganggap baik menulis kalimat Tauhid, Alquran di bendera. Siapapun. Bukan hanya HTI. Semuanya. Tidak ada ulama yang anggap baik menulis kalimat Tauhid di bendera karena takut kita tidak mampu menghormatinya," kata Said di PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (24/10).
Organisasi Islam di Yogyakarta turun ke jalan bela bendera tauhid (Foto: Tugu Jogja)
zoom-in-whitePerbesar
Organisasi Islam di Yogyakarta turun ke jalan bela bendera tauhid (Foto: Tugu Jogja)
Said menjelaskan, dalam catatan sejarah masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Sang Khalifah pernah menampar seseorang pemuda karena menulis kalimat Al-Qur'an di sebuah tembok. Padahal, sosok Umar bin Abdul Aziz terkenal sebagai pemimpin yang santun.
"Khawatir tak bisa menghormati," tambahnya.
Sementara itu, Said juga menepis anggapan bendera HTI itu seperti panji-panji Rasulullah saat perang. Pasalnya, sejumlah hadist yang dijadikan legitimasi bendera HTI itu bersifat dhaif alias lemah.
ADVERTISEMENT
"Bahwa bendera yang dibawa HTI itu bukan bendera Rasulullah, bukan juga bendera khulafaur rasyidin (khalifah)," terangnya.
"Yang jelas tidak seperti bendera HTI, ISIS, Al-Qaerah dan lainnya," imbuhnya.