news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saksi Bom Thamrin Akui Pernah Berangkatkan 10 Keluarga ke Suriah

16 Maret 2018 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang lanjutan Aman Abdurrahman (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang lanjutan Aman Abdurrahman (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam lanjutan sidang kasus bom Thamrin dan bom Kampung Melayu dengan terdakwa Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi Achmad Supriyanto, yang pernah ikut pelatihan militer di Filipina.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya, ia mengaku pernah memberangkatkan 10 keluarga hijrah ke Suriah. Hal itu ia lakukan untuk membantu temannya Adi Jihadi yang merupakan penyalur dana untuk aksi teror di Jalan MH Thamrin pada 14 Januari 2016. Adi juga merupakan fasilitator dari Jamaah Ansharut Daulah yang mengirim WNI ke Suriah dan Filipina untuk ikut pelatihan militer.
"Saya membantu Adi, memberangkatkan ke Suriah," ucapnya saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (16/3).
Ia menyebut seluruh biaya untuk keberangkatan ke Suriah ditanggung oleh masing-masing keluarga yang ingin berangkat. Perannya saat itu hanya membantu membelikan tiket.
Ketua Majelis Hakim, Akhmad Jaini sempat bertanya terkait tujuan berangkat ke Suriah. Supriyanto menjawab, keberangakatan tersebut untuk hijrah dan menyelamatkan agama.
ADVERTISEMENT
"Untuk apa ke Suriah?', tanya Hakim.
Sidang lanjutan Aman Abdurrahman (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang lanjutan Aman Abdurrahman (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Yang pasti menyelamatkan Din (Agama). Di sana (Suriah) syariat Islam tegak secara sempurna," ujar Supriyanto.
Menurutnya, syarat untuk berangkat ke Suriah yakni seorang muslim dan ingin menyelamatkan diri. Namun, Supriyanto tak mejelaskan secara detail soal menyelamatkan diri yang dimaksud.
Selain itu, yang ingin berangkat ke Suriah, lanjutnya, harus mendapat rekomendasi dari Abu Rizky dan Abu Muhammad. Keduanya kini masih berada di Suriah.
"Ada rekomendasi dari Suriah. Abu Rizky mengabari saya melalui Telegram," tambahnya.
Untuk diketahui, saat ini Achmad tengah menjalani hukuman terkait kasus pelatihan militer di Filipina, dan ditangkap Densus 88 Antiteror pada 23 Maret 2017 di Cilegon, Banten.