Saksi Mata Penikaman di Paris: Pelaku Membawa Pisau Sepanjang 30cm

10 September 2018 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengamankan area terjadinya penusukan di Perancis. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengamankan area terjadinya penusukan di Perancis. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang saksi mata, Youssef Najah, menceritakan insiden penusukan yang baru saja terjadi Paris, Prancis. Kejadian pada Minggu (10/9) menyebabkan 7 orang terluka.
ADVERTISEMENT
Insiden itu berlangsung pada pukul 23.00 waktu setempat, di dekat kanal di timurlaut Paris. Najah menyebut ketika sedang berjalan, ia melihat seorang yang diduga pelaku berlari sembari membawa pisau sepanjang 25-30 centi meter.
Investigasi polisi saat terjadinya penusukan di Perancis. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
zoom-in-whitePerbesar
Investigasi polisi saat terjadinya penusukan di Perancis. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
"Ada 20 orang mengejarnya, mereka melempari pelaku dengan bola pentaque," sebut Najah seperti dikutip dari AFP, Senin (10/9).
"Lima bola mengenai kepalanya, tapi gagal melumpuhkan pelaku," sambung dia.
Walau kabur dari lemparan warga, pelaku akhirnya berhasil ditangkap aparat keamanan setempat.
Insiden penusukan di Paris, juga turut melukai dua orang turis asal Inggris. Keseluruhan korban luka saat ini berada dalam kondisi kritis.
Hingga kini, polisi belum mengungkap identitas mau pun motif penyerangan. Hanya saja, pelaku diduga kuat adalah warga Afghanistan.
Investigasi polisi saat terjadinya penusukan di Perancis. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
zoom-in-whitePerbesar
Investigasi polisi saat terjadinya penusukan di Perancis. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Dalam beberapa tahun terakhir, Prancis selalu menjadi target serangan kelompok ekstrem. Salah satu kelompok yang kerap mengaku bertanggung jawab atas serangan di Prancis adalah ISIS.
ADVERTISEMENT
Setelah penyerangan kantor media Charlie Hebdo pada Januari 2015 lalu, lebih dari 240 orang tewas di Prancis akibat serangan kelompok ekstremis.