Saksi Tunggal Pembunuhan Ibu dan 2 Anak di Tangerang Minta Maaf

13 Februari 2018 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Tangerang, Kombespol Harry Kurniawan. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Tangerang, Kombespol Harry Kurniawan. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memeriksa kondisi Muktar Efendi alias Habib, anggota keluarga satu-satunya yang selamat dalam kasus pembunuhan nahas yang menewaskan 3 orang di Perumahan Taman Kota Permai, Periuk, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Harry mengatakan, meski kondisi Muktar mulai membaik, namun dia belum bisa dimintai keterangan karena masih lemah.
"Hari ini kamu kunjungi saksi mahkota pembunuhan di Periuk, hari hasil keterangan awal memang kondisinya lemah sekali dan kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk diajak berkomunikasi," ujar Harry kepada wartawan, Selasa (13/2).
Harry sempat mengajak Muktar berbicara, namun jawabannya sangat pelan sambil berkali-kali minta maaf.
"Tadi sempat saya ajak komunikasi, dia cuma jawab saya masih lemas, lalu minta maaf dan sesekali beristigfar," jelas Harry.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan dokter dan psikiater RS Polri untuk mengetahui kondisi fisik hingga kejiwaan Muktar. Polisi juga masih menyelidiki motif pembunuhan sadis tersebut.
"Masih kita dalami karena saksi di TKP tinggal 1 yang masih dirawat dalam kondisi lemah dan tidak memungkinkan untuk diajak berinteraksi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Harry juga masih mencari tahu kemungkinan Muktar berusaha bunuh diri dengan cara melukai leher dan perutnya. Meski kemungkinan tersebut ada, namun polisi belum mau menarik kesimpulan terlalu dini.
"Kita masih dalami dugaan percobaan bunuh diri, yang jelas saksi mahkota kita amankan, yang bersangkutan ada beberapa luka di leher dan perut. Saat ini masih koordinasi dengan dokter," ucap Harry.
Pembunuhan sadis itu terungkap pada Senin (12/2) sekitar pukul 15.00 WIB. Tetangga sekitar menemukan jasad Emma bersama kedua anak perempuannya yakni Nova dan Tiara tertelungkup di dalam kamar sambil berpelukan.
Sementara Muktar ditemukan di kamar lain dengan luka tusuk di perut dan leher. Jenazah korban tewas dibawa ke RS Sari Asih, sementara Muktar dirujuk ke RS Polri Kramat Jati. Muncul spekulasi bahwa Muktar adalah pelaku pembunuhan kemudian dia mencoba bunuh diri dengan menusuk perut dan lehernya.
ADVERTISEMENT