Saling Serang Gus Yasin dan Ida Fauziyah soal Pesantren dan Madrasah

20 April 2018 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Dok. Tim Media Sudirman-Ida)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Dok. Tim Media Sudirman-Ida)
ADVERTISEMENT
Dua cawagub Jawa Tengah, Gus Yasin dan Ida Fauziyah, juga diberi kesempatan untuk saling berdebat. Keduanya sempat silang pendapat soal pengembangan pondok pesantren madrasah diniyah di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Ida Fauziyah menyoroti jumlah pondok pesantren dan madrasah diniyah yang sedikit di Jateng. Menurut Ida, jumlah pesantren mencapai 6.000, madrasah diniyah juga banyak, jumlah santri cukup banyak. Namun, perhatian pemprov masih sangat minim.
"Jumlah santri banyak tapi sepanjang perjalanan saya kampanye, rata-rata mereka menyampaikan bahwa mereka dibiarkan sendiri tanpa ada kepedulian dari pemprov," ujar Ida di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/4).
"Padahal, keduanya sudah melakukan tugas negara, mencerdaskan kehidupan bangsa," lanjut Ida.
Menjawab kritikan Ida, Gus Yasin beralasan bahwa Pemprov Jateng bukannya tak ingin memberikan perhatian kepada ponpes dan madrasah diniyah dengan memberikan bantuan. Namun, menurut UU, badan-badan yang akan diberikan bantuan oleh pemerintah harus berbadan hukum.
ADVERTISEMENT
"Ini masalahnya, kami sudah gelontorkan bansos, hibah tapi tidak bisa karena terkendala undang-undang. Jadi bukannya tidak mau," jawab Gus Yasin.
Menanggapi pernyataan Gus Yasin, Ida mengatakan jika terpilih nanti, ia akan memberikan bantuan ke ponses sebesar Rp 100 miliar per tahun untuk pengembangan sarana dan prasarana.
Belum selesai Ida menyampaikan pernyataannya, Gus Yasin lagi-lagi menyela. Ia menyampaikan bahwa pemerintah selama ini bukannya tak mau memberi bantuan tapi bansos baru bisa diberikan jika suatu lembaga berbadan hukum.
Tak mau kalau, Gus Yasin menjanjikan anggaran yang besar untuk ponpes dan madrasah diniyah.
"Insyaallah kalau kita sudah bekerja, kita anggarkan dan kita ajukan bantuan Rp 331 miliar untuk pengembangan pendidikan keagamaan. Sistemnya akan kita dampingi," pungkas Gus Yasin.
ADVERTISEMENT
Ida masih ingin memberikan tanggapan namun waktu terlanjur habis.