Saling Serang Najib-Mahathir Jelang Pemilihan Umum Malaysia

7 Mei 2018 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Najib Razak dan Mahathir Mohamad. (Foto: AFP/Mohd Rasfan)
zoom-in-whitePerbesar
Najib Razak dan Mahathir Mohamad. (Foto: AFP/Mohd Rasfan)
ADVERTISEMENT
Pemilihan umum di Malaysia akan berlangsung dalam beberapa hari. Semakin dekat waktu pemilihan, semakin panas pula suasana politik di Negeri Jiran.
ADVERTISEMENT
Saling serang terbuka antara calon yang berebut suara dalam pemilu tampak semakin terbuka. Khususnya dua calon paling diunggulkan, Najib Razak dan Mahathir Mohamad.
Kubu oposisi pemerintah Pakatan Harapan yang mengusung Mahathir, melontarkan kritik. Kebanyakan yang mereka singgung adalah kebijakan Pemerintah Najib yang memberikan pajak barang sebesar 6 persen dan dugaan Najib terlibat dalam korupsi 1MDB.
Tudingan kepada Najib bahkan dilontarkan langsung Mahathir lewat akun media sosialnya dan blognya. Semisal pada 11 April 2018, Mahathir mengunggah tulisan bertajuk "Cara Tipu Najib". Dalam tulisan itu Mahathir mengumbar cara UMNO, partai pendukung Najib, memanipulasi pemilihan umum.
Anti Fake News Law yang disahkan Parlemen Malaysia juga ditentang Mahathir, mengaitkannya dengan Najib.
ADVERTISEMENT
"Ada seorang Timbalan Menteri yang menyatakan sesuatu berita yang tidak disahkan oleh Malaysia akan ditafsir sebagai 'berita palsu'. Oleh kerana semua berita dari luar negara tidak disahkan oleh Kerajaan Malaysia, maka semua laporan berkenaan 1MDB, RM2.6 billion dalam akaun Najib di Ambank, .... boleh dituduh bawah akta berita palsu," tulis Najib.
Serangan dari kubu lawan ditanggapi Najib juga lewat akun media sosial dan laman pribadinya. Semua tuduhan yang ditujukan kepadanya, disebut Najib sebagai fitnah. Dia sampai membuat artikel berjudul "Jangan Termakan Fitnah dan Hasutan Pembangkang".
Artikel itu berisi bantahan Najib atas semua tudingan kubu lawannya. Semua kritik yang menyasar pemerintahannya dia sebut sebagai fitnah dalam artikel tersebut.
"PH sering menyalahkan BN bagi setiap kegagalan mereka walaupun ianya tidak ada kaitan dengan kita. Setiap kegagalan Pakatan Harapan disalahkan kepada Barisan Nasional walaupun ia berpunca daripada mereka sendiri. Puak pembangkang menggunakan platform media sosial untuk menagih simpati dan memperdayakan rakyat mengenai keadaan sebenar." tulis Najib.
ADVERTISEMENT
Namun perang opini di media sosial semakin mencapai puncak ketika regulasi Anti Fake News diloloskan parlemen Malaysia. Polisi Diraja Malaysia memeriksa Mahathir karena diduga menyebarkan berita palsu.
Tudingan itu merujuk dengan ucapan Mahathir yang menduga ada sabotase di jet pribadinya. Padahal, dari klaim Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia, ditemukan tidak ada sabotase di pesawat pribadinya.
Pemeriksaan Mahathir pada Kamis (3/5) semakin meningkatkan tensi politik di Malaysia. Terlebih proses itu berlangsung hanya berselang kurang dari sepekan dari hasil pemungutan suara.