Salvador Nasralla, Pria Berdarah Palestina di Pusaran Krisis Honduras

Salvador Nasralla (Foto: REUTERS/Henry Romero)

Krisis politik yang berujung kericuhan di Honduras semakin menyeret negara tersebut ke pusaran konflik. Ada dua sosok utama di dalam krisis yang dipicu sengketa pemilihan umum itu.

Nama tersebut adalah Juan Orlando Hernandez sang presiden petahana dan penantangnya dari kelompok oposisi Salvador Nasralla. Mereka berdua memulai perselisihan dari saling klaim telah memenangkan pemilihan umum.

Salah seorang calon presiden Honduras Nasralla, memiliki latar belakang menarik. Dia bukan orang asli Honduras atau turunan Spanyol. Orang tua Nasralla berasal dari tempat yang sangat jauh dari Honduras, Palestina.

Melansir dari ArabAmerica, Senin (4/12), Nasralla lahir di Ibu Kota Tegucigalpa pada 30 Januari 1953. Kedua orang tuanya berdarah Palestina, namun, sang ibu lahir di Chile.

Chile dikenal sebagai pusat imigran Palestina di Amerika Selatan dan Tengah. Di negara itu, ada 500 ribu warga turunan Palestina.

Salvador Nasralla (Foto: REUTERS/ Jorge Cabrera)

Setelah 'numpang' lahir di Ibu Kota, Nasralla dan keluarganya pindah ke utara kota Trujillo. Menghabiskan masa kecil di wilayah tersebut, pada usia 11, Nasralla kembali ke Tegucigalpa. Hidup pria itu Tegucigalpa tidak berlangsung lama. Lulus sekolah menengah atas, keluarga Nasralla memutuskan mengirim buah hatinya sekolah di Chile.

Bersama keluarga sang ibu, Nasralla muda mengenyam bangku pendidikan di salah satu perguruan tinggi ternama Universitas Katolik Pontifical. Dia mengambil pendidikan strata-1 jurusan teknik industri dan melajutkannya strata-2 di administrasi master bisnis.

Kembali dari pendidikannya, Nasralla terjun ke dunia bisnis. Ia berhasil mendapat posisi CEO di perusahaan Pepsi Honduras. Di samping bekerja sebagai pebisnis, Nasralla mendapat gelar profesor dari Universitas Otonomi Nasional Honduras dan mengajar bisnis dan teknik di sana.

Kerusuhan di Honduras (Foto: REUTERS/ Jorge Cabrera)

Pada 1981, Nasralla banting setir. Dia terjun ke dunia jurnalisme televisi menjadi pembaca berita olah raga. Program yang dipandunya sukses berat dengan mendapat rating tertinggi.

Sejak ada di layar kaca, walau bekerja di dunia olah raga, Nasralla kerap mengarahkan kritikan ke pemerintah Honduras. Buruknya kondisi hidup, merajalelanya korupsi, serta kemiskinan adalah alasan Nasralla selalu bersikap kritis.

Faktor-faktor tersebut membuat Nasralla dan sejumlah tokoh masyarakat memutuskan membuat partai politik baru. Akhirnya pada 2013, Partai Anti-Korupsi terbentuk dan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum.

Nama Nasralla ramai didengungkan di tengah ketegangan politik Honduras saat ini. Pemerintah menerapkan jam malam setelah para pendukung Nasralla melakukan aksi turun ke jalan, memprotes hasil pemilu yang menurut mereka penuh kecurangan.

Kerusuhan di Honduras. (Foto: Orlando Sierra/AFP)

Minta Militer Memberontak

Pada akhir pekan lalu, di tengah kondisi yang semakin tak menentu, Nasralla menyampaikan pernyataan mengejutkan. Ia menyerukan kepada semua anggota militer untuk memberontak melawan pemerintah.

Berpidato di depan ribuan pendukungnya yang menggelar demo dekat tempat penghitungan suara, Nasralla meminta seluruh anggota angkatan bersenjata untuk tidak menuruti perintah pimpinannya.

"Saya serukan ke seluruh anggota angkatan bersenjata untuk memberontak dan melawan pimpinan anda," sebut Nasralla dalam unjuk rasa besar yang dijaga ketat Militer Honduras, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/12).

"Kalian (tentara) yang ada di sana, kalian tidak seharusnya ada di sini. Kalian adalah bagian dari masyarakat," sambung dia.

Khusus pada pendukungnya, pria itu menegaskan demonstrasi damai mesti dilanjutkan. Ia pun menyuruh pendukungnya segera pulang dan membunyikan panci dan wajan dengan kencang saat jam malam dimulai pukul 6 sore.

Kerusuhan di Honduras. (Foto: Orlando Sierra/AFP)

Kondisi saat ini, makin membuat negara itu terpojok dalam pergaulan internasional. Honduras merupakan salah satu negara termiskin di Amerika Tengah.

Kondisi Honduras diperparah dengan maraknya aksi kekerasan antar geng kriminal serta tingginya angka pembunuhan. Akibat kondisi dalam negeri tidak stabil, gelombang warga miskin yang berimigrasi ke Amerika Serikat terus naik dari tahun ke tahun.

Bahkan beberapa riset menyebut Honduras merupakan negara pengirim imigran miskin terbesar ke Negeri Paman Sam. Masalah tidak berhenti sampai situ saja. Honduras diketahui adalah jalur utama penyelundupan kokain ke kawasan Amerika Utara dan Tengah.