Sam Aliano Beri Rp 5 M untuk Penangkap Otak Teror dalam Waktu 5 Hari

17 Mei 2018 11:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sam Aliano perlihatakan uang sebanyak 5 miliar. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sam Aliano perlihatakan uang sebanyak 5 miliar. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengusaha Sam Aliano kembali membuat sayembara berhadiahkan uang dalam jumlah yang fantastis. Kali ini pengusaha keturunan Turki yang juga ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia menggelar sayembara untuk menangkap dalang serangan teroris di beberapa wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sam yang juga berencana mencalonkan diri sebagai calon presiden pada 2019 menjanjikan hadiah Rp 5 miliar bagi siapapun yang bisa menangkap dan melaporkan kepada polisi keberadaan otak aksi terorisme. Jumlah itu naik lima kali lipat dari tawaran awalnya, Rp 1 miliar.
"ISIS kembali melakukan aksi di Riau, di bulan Ramadhan, di bulan suci ini mereka melakukan teror ke rakyat Indonesia. Demi rakyat saya sudah siapkan untuk tangkap otak teroris itu. Saya siapkan Rp 5 miliar kepada warga yang bisa menyerahkan teroris itu kepada polisi," ucap Sam di Samco Group, Jalan Wahid Hasim, Jakarta Pusat, Kamis (17/5).
Deklarasi Sam Aliano sebagai calon presiden (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Deklarasi Sam Aliano sebagai calon presiden (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Namun, hadiah itu hanya akan diserahkan Sam jika aktor intelektual itu ditangkap dalam rentang waktu lima hari ke depan. Dia mengaku sengaja memberikan tenggat waktu singkat agar masalah teror di Indonesia selesai dengan cepat.
ADVERTISEMENT
"Ini saya beri waktu 5 kali 24 jam agar cepat semua ditangkap otaknya," ujarnya.
Untuk menunjukkan keseriusan janjinya, Sam membawa dua koper yang masing-masing berisi Rp 2,5 miliar. Uang ini sudah ada ini. Ada di dua koper masing-masing isinya Rp 2,5 miliar. Ini simbolis saja. Saya akan berikan kepada siapa pun yang bisa bawa mati atau hidup otak teror itu," sebutnya.
Selain itu, Sam berencana melaporkan YouTube ke Bareskrim Polri. Dia menyalahkan YouTube karena beberapa teroris belajar membuat bom dari laman berbagi video tersebut.
"Saya tidak akan diam. Saya akan laporkan Youtube ke Bareskrim Polri. Saya janji, saya akan tutup kantornya setelah saya dilantik jadi Presiden Indonesia," sumbarnya.
ADVERTISEMENT