

ADVERTISEMENT
Demo mahasiswa di depan gedung DPR/MPR menyisakan sejumlah puing-puing kericuhan hingga sampah. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat, setidaknya ada 17 ton sampah yang dibersihkan oleh Pemprov DKI.
ADVERTISEMENT
“Sampah yang terkumpul mencapai 80 meter kubik atau sekitar 17 ton,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, Rabu (25/9).
Andono mengatakan, sampah terkonsentrasi di kawasan sekitar Gedung MPR/DPR, Jalan Gatot Subtoto, Gerbang Pemuda, dan sekitaran kawasan Semanggi. Sampah yang ditemukan, kata dia, berupa batu, kayu, dan sisa makanan.
Untuk pembersihan, sekurangnya ada 100 personel yang dikerahkan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Mereka dibantu pula 10 unit road sweeper (mobil penyapu jalan), 2 unit truk sampah jenis compactor, 5 unit truk sampah jenis typer dan 4 unit pickup pengawas kebersihan kota.
Pembersihan jalan, kata Andono, berlangsung saat para demonstran mulai bubar. “Pukul 23.00 WIB, kami mulai bergerak membersihkan. Pagi ini tinggal finishing,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Demo mahasiswa di depan Gedung DPR berlangsung untuk menuntut penuntasan reformasi. Termasuk dalam tuntutan itu adalah menolak revisi UU KPK dan revisi KUHP.
Unjuk rasa mahasiswa berlangsung yang berlangsung sejak Selasa (24/9) relatif kondusif. Namun, pada malam harinya mulai terjadi kericuhan karena ada massa yang menolak bubar. Sejumlah fasilitas umum seperti jembatan penyebrangan, halte Transjakarta, hingga gerbang tol dirusak dalam kericuhan.