Sandi Anggap Jokowi Serang Pribadi Prabowo: Kesepakatan Tak Menyerang

18 Februari 2019 17:46 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres 02 Sandiaga Uno pada konferensi pers BPN Prabowo-Sandi di Media Center BPN, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres 02 Sandiaga Uno pada konferensi pers BPN Prabowo-Sandi di Media Center BPN, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Tudingan capres nomor urut 01 Jokowi soal Prabowo Subianto memiliki ratusan ribu hektare lahan di Aceh dan Kalimantan Timur berbuntut panjang. Cawapres 02 Sandiaga Uno menegaskan sejak awal Prabowo berkomitmen tak akan menyerang Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Itu (jawaban) enggak disiapkan terus terang. Alasannya bilang karena kesepakatan kan tak menyerang pribadi, karena ini tentang Indonesia. Kesepakatan kita adalah bagaimana membangun Indonesia lebih baik," ujar Sandi di media center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Senin (18/2).
Sandi menilai pernyataan Jokowi menyerang Prabowo, dan menyerahkan kepada masyarakat untuk memberikan penilaiannya sendiri.
"Iya kami menganggapnya itu menyerang pribadi. Saya enggak mau ngomong itu (etis atau tidak), biar masyarakat yang menilai," ucap Sandi.
Di kesempatan itu, Sandi juga menanggapi soal ramainya tudingan Jokowi menggunakan earphone dan pulpen yang saling tersambung untuk mendapat masukan data. Ia meminta agar tudingan tersebut tak perlu diperpanjang.
"Menurut saya, kita semua telah memiliki komitmen dan integritas, secara jujur dalam berkompetisi. Saya cukup yakin Pak Prabowo dan Pak Jokowi sangat memerhatikan aspek kejujuran dalam berkompetisi," tutup Sandi.
Pulpen Jokowi seharga Rp 29 ribu yang dijual di Gramedia. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam debat kedua, Jokowi menyinggung kepemilikan lahan Prabowo di Aceh Tengah 120 hektare dan Kalimantan Timur 220 ribu hektare. Di sisi terakhir debat, Prabowo tak membantah data Jokowi, namun dijelaskan lahan tersebut milik negara yang berstatus Hak Guna Usaha (HGU) atau bisa dikembalikan ke negara kapan pun.
"Tapi daripada jatuh ke tangan asing, lebih baik saya kelola karena saya nasionalis," kata Prabowo saat debat capres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).