Sandi Bantah Jokowi: Kami Tak Pakai Konsultan Asing

5 Februari 2019 12:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyampaikan presentasi laporan dana kampanye. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyampaikan presentasi laporan dana kampanye. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Pernyataan Jokowi yang menyebut lawan politiknya menggunakan konsultan asing sehingga menggunakan 'propaganda Rusia' untuk menyebarkan fitnah dan hoaks direspons oleh cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno. Sandi menegaskan pihaknya tidak pernah menggunakan konsultan asing. Ia mengatakan seluruh masukan yang didapat terkait sejumlah masalah di dalam negeri berasal dari masyarakat sendiri. "Ya memang kami tidak memakai konsultan asing. Dan kami mendapatkan masukan itu justru dari (masyarakat) 1.180 titik yang sudah kami kunjungi di Indonesia. Itu konsultan terbaik kami. Kami mendapatkan data-data itu dari rakyat," kata Sandi di Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2).
ADVERTISEMENT
Menurut Sandi, keluh kesah masyarakat yang ia dengar selama mengunjungi 1.180 titik di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan konsultan mana pun. Sehingga ia meminta kepada agar pernyataan Jokowi itu tidak dijadikan polemik. "Sekali lagi tidak usah dijadikan polemik. Apa yang Bapak Presiden sampaikan itu maknai sebagai satu ujaran dari presiden," tuturnya.
Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno
Sandi tetap meyakini rakyat sebagai konsultan yang paling terbaik. Sandi juga yakin masyarakat memang menginginkan perubahan. Apalagi selama kunjungannya ke sejumlah titik, ia kerap mendengar masyarakat menginginkan kehidupan yang lebih baik. "Rakyat menyampaikan, mengharapkan perubahan. Kalau rakyat tidak ingin perubahan, enggak mungkin Prabowo-Sandi mendapatkan antusias yang luar biasa dari masyarakat," ujarnya. Sandi tidak ingin rakyat menjadi takut dan khawatir untuk mengungkapkan keluh kesah yang selama ini mereka alami. Apalagi takut untuk memiliki sikap politik yang berbeda. "Yang saya tidak inginkan itu mereka takut. Mereka khawatir mengungkapkan pilihan politik mereka. Karena pilihan politik beda-beda, persatuan diutamakan," pungkasnya. Pernyataan Jokowi mengenai konsultan asing dikemukakan di hadapan relawan pengusaha mebel dan kayu di Pabrik Gula De Tjolomadoe, Karanganyer, Jawa Tengah, Minggu (3/2). "Memang teorinya seperti itu. Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir menganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut, enggak peduli," ucap Jokowi.
ADVERTISEMENT