Sandi Batal Kunjungi Desa Senganan, Bali, karena Warga Pilih Jokowi

24 Februari 2019 17:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di Bali. Foto: Denita Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Bali. Foto: Denita Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Kunjungan cawapres nomor 02 Sandiaga Salahuddin Uno ke Banjar Dinas Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (23/2) lalu harus dibatalkan. Penyebabnya, ada surat penolakan dari warga setempat.
ADVERTISEMENT
Surat penolakan itu, kata Sandi, diterima oleh tim kampanyenya. Setelah melalui pertimbangan, Sandi pun memutuskan tidak berkunjung untuk meminimalisir adanya konflik.
Selain itu ia menilai kunjungan ke Banjar Dinas Pagi juga tidak akan menambah banyak suara untuk Prabowo-Sandi di Bali pada Pilpres 2019.
"Jadi ada surat disampaikan kepada beberapa anggota dari tim pemenangan. Setelah kami kaji untuk meminimalisir tensi konflik atau friksi lebih baik saya putuskan saya hadir di tempat yang memang tidak memiliki potensi (kemenangan) tersebut," kata Sandi saat ditemui di Denpasar, Minggu (24/2).
Penolakan kampanye Sandiaga pada Jumat (23/2) itu pun dibenarkan Bendesa (Pemimpin) Adat Desa Pakraman Pagi, I Wayan Yastera.
Yastera menjelaskan penolakan itu karena tiga alasan. Pertama, kata Yastera, pihak desa belum siap menerima kehadiran Sandi karena tengah melakukan sejumlah kegiatan upacara adat.
ADVERTISEMENT
"Kali ini kami belum siap menerima kedatangan Bapak Sandiaga Uno untuk ke Banjar kami. Kami sebagai pemimpin untuk membuat suasana yang kondusif di Banjar dan di samping itu banyak juga kegiatan-kegiatan (desa) yang dilakukan, khususnya kegiatan adat," kata Yastera kepada wartawan, Minggu (24/2)
Pertimbangan lainnya yakni karena Banjar Dinas Pagi telah menerima bantuan dari PDIP.
"Karena kami juga ada yang membantu. Kebetulan kami dibantu dari kandidat PDIP. Maka dari itu kami juga untuk mengamankan suasana dan melancarkan suatu pembangunan yang sudah kami rencanakan," ucapnya.
Surat penolakan kedatangan Sandiaga Uno di Tabanan, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Adapun alasan ketiga, menurut Kelian (Kepala) Banjar Dinas Pagi Wayan Suka Wijaya, karena secara umum masyarakat desa telah menyatakan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Sehingga untuk menghindari suasanya yang tidak kondusif maka warga menolak kunjungan Sandi.
ADVERTISEMENT
"Kami secara umum sudah menyatakan diri bulat tekad di dalam Pilpres ini telah jatuhkan pilihan ke kandidat capres nomor urut 01 yaitu Pak Jokowi dan Maruf Amin," ujar Wijaya.