Sandi Berperan Jadi Jokowi saat Simulasi Debat Kedua Bersama Prabowo

17 Februari 2019 0:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi diacara syukuran lahirnya relawan Anies-Sandi bernama Cikajang 60 ASA Center di Jalan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2 Foto: Adim Mugni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sandi diacara syukuran lahirnya relawan Anies-Sandi bernama Cikajang 60 ASA Center di Jalan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2 Foto: Adim Mugni/kumparan
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan capres 02 Prabowo Subianto telah melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi debat kedua yang akan digelar di Hotel Sultan, Minggu (17/2). Salah satunya adalah dengan melakukan simulasi debat.
ADVERTISEMENT
Dalam simulasi tersebut, Sandi menyebut dirinya berperan sebagai Jokowi yang merupakan lawan debat Prabowo.
"Kemarin kalau kita lagi simulasi dia banyak ketawa-ketawa, terus saya bilang bapak udah ngerti semuanya. Saya hanya ingin menambahkan data-data terakhir dan tentunya saya berperan sebagai Pak Jokowi, begitu memberikan pertanyaan dan nampaknya beliau siap. Besok simulasi terakhir di Kartanegara," kata Sandi usai hadiri Harlah relawan Anies-Sandi bernama Cikajang 60 ASA Center di Jalan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2).
Sandi memastikan Prabowo sudah siap menghadapi debat. Ia pun menyebut Prabowo sudah sangat memahami isu dan juga solusi yang ditawarkan terkait tema debat nanti.
"Beliau sangat rileks dan sudah menguasai topiknya. Jadi alhamdulilah beliau punya pemahaman menyeluruh, pernah nulis buku Paradoks Indonesia dan itu banyak mengupas diagnosa permasalahan tadi. Dan kami punya solusinya," tutur Sandi.
ADVERTISEMENT
Selain kesiapan debat, Sandi juga merespons terkait sikap Prabowo yang enggan menghapal singkatan-singkatan yang mungkin muncul dalam debat nanti. Padahal singkatan-singkatan tersebut pernah digunakan oleh Jokowi dalam debat pilpres 2014 lalu.
Terkait hal itu, Sandi menyebut singkatan-singkatan yang mungkin muncul dalam debat kedua nanti bukanlah merupakan hal yang substansial untuk dibahas.
"Saya sampaikan bahwa singkatan-singkatan (jika ada pertanyaan itu) nanti diklarifikasi aja. Jangan kita tanyakan sebagai bentuk hafalan. Jadi ini bukan mengenai hafal-hafalan, tapi lebih bagaimana gagasan besar," pungkasnya.