news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sandi Enggan Tanggapi Semprotan Susi: Saya Belum Ditenggelamkan

17 Oktober 2018 22:52 WIB
Susi Pudjiastuti dan Sandiaga Uno (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti dan Sandiaga Uno (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta cawapres Sandiaga Uno tidak asal bicara soal masalah sulitnya nelayan Indramayu mengurus Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI). Ia bahkan meminta Sandi membaca dan memahami soal SIPI terlebih dahulu baru berkomentar.
ADVERTISEMENT
Terkait pernyataan itu, Sandi mengaku belum mau menanggapi serius ucapan Susi. Ia bahkan tidak mau berkomentar sebelum Susi menenggelamkannya.
“Kalau Bu Susi baru komentar begitu, belum ditenggelamkan. Nanti saja satu dua hari baru saya (beri komentar),” kata Sandi usai menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/10).
“(Jadi soal Bu Susi) besok ya. Nanti kami bicarakan selama saya belum ditenggelamkan,” imbuh Sandi disambut tawa pewarta.
Sandiaga Uno bertemu nelayan di Indramayu. (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno bertemu nelayan di Indramayu. (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
Sebelumnya, Sandi kampanye di Kabupaten Indramayu dengan berkunjung ke tempat pelelangan ikan (TPI) Karangsong. Di sana Sandi mendengar keluh kesah nelayan yang mengaku sulit mendapatkan SIPI.
Susi lantas menampiknya. Menurut Susi, nelayan yang memiliki kapal di bawah 10 gross ton tidak perlu izin untuk melaut atau menangkap ikan. Sedangkan, nelayan yang memiliki kapal lebih dari 10 GT yang perlu mendapatkan SIPI untuk menangkap ikan di laut.
ADVERTISEMENT
Ia juga tampak geram mendengar pernyataan Sandi yang menyebut mengurus izin nelayan malah dipersulit.
“Jadi jangan asal ngomong dulu. Belajar dan baca dulu Undang-undang Perikanan baru komentar. Saya tidak suka sektor riil seperti ini dibawa ke ranah politik. Mestinya politikus itu kalau mau buat komentar harus banyak riset dulu,” ucap Susi di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta Pusat.