Sandi Ingin Listrik di Pulau Sebira, Kepulauan Seribu Menyala 24 Jam
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan kesempatan bagi masyarakat Pulau Sebira, Kepulauan Seribu, untuk menyampaikan keluh kesahnya. Kegiatan ini dilakukan di Masjid Nurul Bahri saat Sandi mengunjungi Pulau Sebira, Senin (30/7).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dimoderatori oleh Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad. Husein lalu mempersilakan warga untuk menyampaikan aspirasinya kepada Sandi.
Seorang warga bernama Abidin mengeluhkan listrik di Pulau Sebira yang tidak bisa dinikmati selama 24 jam. Hal itu menurut Abidin, membuat aktivitas masyarakat kurang maksimal.
Menanggapi permasalahan itu, Sandi langsung menginstruksikan kepada Husein untuk segera menindaklanjutinya. Sandi mengharapkan listrik di Pulau Sebira bisa menyala selama 24 jam.
“Listrik 24 jam, saya perintahkan bupati dan dinas-dinas terkait segera ditangani dan pulau ini seperti pulau-pulau lain dan di Jakarta. Listriknya harus 24 jam,” jawab Sandi.
“Enak ya tinggal kasih instruksi-instruksi saja. Tapi segera ya Pak, segera listrik Insyaallah 24 jam,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini listrik di Pulau Sebira hanya menyala dari malam sampai pukul 06.00 WIB. Selain listrik, ada juga warga yang meminta perhatian mengenai honor guru PAUD, transportasi untuk masyarakat, sampai tempat untuk mengaji.
Sebelum sesi curhat, Sandi sempat membagikan bantuan kepada kaum dhuafa dan bantuan pengurusan jenazah.
Perjalanan Sandi di Pulau Sebira sempat terhenti sejenak di depan mercusuar tua, yang terlihat sudah lama tak mendapat perawatan. Menurutnya, tanggung jawab merawat mercusuar ini merupakan wewenang Kementerian Perhubungan.
"Ini sedang proses di Kemenhub," kata Sandi sambil memandang mercusuar dari bawah.
Pegawai Distrik Navigasi Klas 1 Tanjung Priok yang bertugas menjaga Mercusuar Jaga Utara, Dody Rosadi, mengakui kondisinya kurang diperhatikan. Untuk itu Dody tidak menyarankan warga untuk menaikinya saat ini.
ADVERTISEMENT
"Untuk naik ke menara, kami tidak rekomendasikan," tutur Dody.
Dody menjelaskan, pihaknya telah mengajukan penggantian anak tangga mercusuar.
"Kami juga minta penambahan petugas. Karena ini hanya empat penjaga dan sangat kurang," ungkap Dody.
Dody menuturkan, mercusuar ini struktur utamanya tidak pernah diubah sejak pertama kali dibangun tahun 1869. Selama ini perbaikan hanya dilakukan dengan pengecatan ulang.
"Strukturnya tidak pernah diubah, cuma ditambal-tambal yang bolong saja," tutup Dody.
Sebelum melihat mercusuar, Sandi terlebih dulu meninjau lokasi penjemuran ikan asin dan rencana pembangunan RPTRA.