Sandi Ingin RS Duren Sawit Diperuntukkan bagi Penderita Sakit Jiwa

10 Desember 2017 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno Usai Nobar Film “Chrisye”. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno Usai Nobar Film “Chrisye”. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tingginya masalah gangguan kejiwaan di DKI Jakarta, mengharuskan Pemprov DKI Jakarta memberi fasilitas yang layak dan cukup. Oleh karena itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengatakan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit akan dijadikan sebagai Rumah Sakit Khusus Gangguan Jiwa.
ADVERTISEMENT
"Untuk Rumah Sakit kita ingin RS Duren Sawit menjadi rumah sakit khusus gangguan jiwa dan sekarang baru mulai dianggarkan. Pelelangannya baru dimulai dan kita harapkan 2019 bisa segera selesai," kata Sandi di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (10/12).
Mengulurkan tangan ke penderita gangguan jiwa. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mengulurkan tangan ke penderita gangguan jiwa. (Foto: Thinkstock)
Sandi mengatakan, untuk membuat Rumah Sakit Duren Sawit menjadi Rumah Sakit Khusus Gangguan Jiwa, setidaknya Pemprov DKI membutuhkan biaya Rp 228 miliar. Dengan anggaran sebesar itu, Sandi meminta masyarakat agar ikut mengawasi anggaran yang akan digelontorkan Pemprov DKI tersebut.
"Anggaran totalnya Rp 228 miliar. Jadi itu kemarin sudah disetujui. Mohon masyarakat memastikan bahwa anggarannya tereksekusi dan diberikan masukan di lapangan," terang Sandi.
Sebelumnya jumlah penderita gangguan jiwa di DKI Jakarta cenderung meningkat. Data Dinas Sosial DKI mencatat pada 2016, jumlah penyandang gangguan jiwa mencapai 2.283 orang. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2015 yang berjumlah 1.515 orang. Sedangkan tahun ini jumlah penderitaya sudah mencapai 3.094 jiwa.
ADVERTISEMENT