Sandi: Ironis, Ada Lahan Waduk Mangkrak Dekat Rumah Anies

16 Juni 2018 19:22 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi di rumah Kadin (Foto:  Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi di rumah Kadin (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku belum ada kejelasan soal rencana pembangunan waduk di Lebak Bulus. Sandi menganggap, hal tersebut sangat ironis karena lokasi proyek mangkrak tersebut justru berada di dekat rumah pribadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
"Itu kan ironis banget, di dekat (rumah) gubernur. Itu sudah direncanakan berkali-kali, untuk kita pastikan di 2019 mau ke mananya harus jelas," kata Sandi di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6).
Untuk itu, Sandi meminta agar Anies segera mengambil langkah tegas. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membahas pembebasan lahan seluas 3 hektar tersebut jika memang proyek pembangunan waduk akan dilakukan.
"Sampai sekarang, paling cocok gubernurnya tinggal di sana. Nah, beliau harus duduk sama semua pemangku lingkungan, melibatkan masyarakat, maunya seperti apa? (Apakah akan) membebaskan 3 hektar, kita jadikan waduk?" ujar Sandi.
Ia mengungkapkan, masalah waduk tersebut menjadi pertanyaan yang sering dilontarkan bahkan sejak ia masih berkampanye. Sehingga, ia menegaskan kepastian soal pembangunan yang direncanakan pemerintahan sebelumnya tersebut harus segera diberikan.
ADVERTISEMENT
"Ya, kalau mau dijadikan waduk, dan itu kalau tidak salah sudah direncanakan beberapa pemerintahan sebelumnya tapi tidak tereksekusi. Ini harus diputuskan, mau benar-benar jadi waduk atau tidak karena kalau ngambang seperti ini nanti kebijakan penataan ke depannya akan menimbulkan tanda tanya," tegasnya.
Ia juga menegaskan penataan di lahan tersebut harus melibatkan masyarakat termasuk soal pemindahan masjid setempat. Ia mengakui, jika proyek waduk batal dilakukan, maka pihaknya akan memanfaatkan lahan tersebut menjadi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
“Sangat memungkinkan (RPTRA) dan kita harus lihat daya dukungnya, bagaimana daya transportasi, daya dukung lingkungannya,” pungkasnya.