news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sandi Janji Atasi Masalah Akses Pendidikan di Wilayah Perbatasan

3 Maret 2019 17:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres 02 Sandiaga Uno pada konferensi pers BPN Prabowo-Sandi di Media Center BPN, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres 02 Sandiaga Uno pada konferensi pers BPN Prabowo-Sandi di Media Center BPN, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Cawapres Sandiaga Uno berjanji akan mencarikan solusi bagi masalah pendidikan di wilayah terluar RI jika terpilih nanti. Sebab, selama berkampanye, Sandi mengaku sering mendapat keluhan dari para guru di daerah terluar.
ADVERTISEMENT
"Kemarin kita juga dapat keluhan dari guru terluar, mereka itu susah kesejahteraannya, belum kita penuhi, banyak yang mendapat gaji terlambat. Itu harus kita beri perhatian ekstra yang lebih," kata Sandi di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (3/3).
"Kemarin yang di Cirebon, enggak dibayar gajinya 12 bulan. 12 bulan itu zalim menurut saya," imbuhnya.
Cawapres 02 Sandiaga Uno membeli dan menyumbangkan buku di Islamic Book Fair di JCC. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Sandi juga menggaris bawahi soal akses pendidikan di lokasi-lokasi terluar Indonesia. Menurutnya, seringkali para guru kesulitan untuk menjangkau lokasi mengajar.
"Kita berikan akses mereka untuk bisa mencapai lokasi mereka dan proses belajar mengajar mereka. Kita harus pastikan, akses pendidikan yang ada di daerah perbatasan jadi perhatian khusus di pemerintah. Kita harus menghadirkan satu sistem yang berkeadilan," tutur Sandi.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyoroti masalah distribusi guru berkualitas yang kurang merata. Padahal, hal tersebut penting untuk memberikan akses pendidikan layar di seluruh daerah di Indonesia.
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berfoto dengan pendukung mereka di Grand Sahid. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
"Kita bisa relokasikan guru. Sebenarnya, guru-guru kita itu ada, tinggal kita tingkatkan kualitas. Jangan sampai menumpuk di satu daerah, tapi kekurangan di daerah yang lain," jelasnya.
Namun, ia menilai wacana penggunaan TNI sebagai guru di daerah terluar perlu dikaji kembali. Sebab, menurutnya, TNI memang sering diilibatkan dalam proses pendidikan di daerah-daerah terluar Indonesia.
"Tentunya perlu kaji lagi karena TNI itu ada fungsinya. Kalau dalam kerjasama, sudah sering dilakukan pelatihan-pelatihan ketahanan siswa, itu sudah, belanegara juga sudah, kalau itu sudah tidak jadi masalah," tandasnya