Sandi: Kepulauan Seribu Butuh Tong Sampah, Tapi Bukan yang dari Jerman

5 Juni 2018 20:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di Pulau Pramuka. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Pulau Pramuka. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui, masyarakat Kepulauan Seribu membutuhkan bantuan berupa tong sampah yang dilengkapi tutup. Namun, bukan tong sampah dari Jerman yang dibeli dengan anggaran sebesar Rp 9,581 miliar.
ADVERTISEMENT
“Kegedean kalau dari Jerman. Tapi yang spesifikasi pulau, ya lain sama yang di darat. Karena perlu lebih banyak ya, karena ini bentuknya tempat wisata,” kata Sandi di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Selasa, (5/6).
Sandi mengungkapkan, tong sampah tertutup bisa mengurangi lalat yang kerap mengganggu masyarakat. Sehingga ke depan, kata Sandi, pihaknya akan segera mengadakan tong sampah yang dimaksud.
“Jadi intinya buat kita lalat tadi yang dapat komplain dari wisatawan juga adalah PR buat kita. Nanti pengadaan ke depan adalah yang bisa tertutup sehingga populasi lalat dan kebetulan juga kan aktivitas di sini mengundang lalat juga, barbeque di luar, menyiapkan makanan buka,” ujar Sandi.
Lebih lanjut Sandi menjelaskan bahwa lalat yang ada di Kepulauan Seribu juga berasal dari sisa makanan. Untuk itu, Sandi juga mengaku sedang memikirkan solusi dengan menggunakan alat penangkap lalat seperti di Australia.
ADVERTISEMENT
“Saya rasa yang perlu yang ada tutup saja. Tapi lalat itu datang bukan hanya dari tempat sampah, tapi dari penyimpanan makanan kita. Karena itu dibuatkan kayak di Australia itu, kalau di musim panas lalatnya numpuk, jadi mereka mensolusikannya ada alat-alat yang menangkap lalat dan membunuh lalat,” terang Sandi.