Sandi: Kita Terlalu Banyak Membicarakan Hal Remeh Temeh dalam Pemilu

20 Oktober 2018 22:20 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi di Conferense on Indonesia Foreign Policy (CIFC2018) di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. (Foto: Ferry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi di Conferense on Indonesia Foreign Policy (CIFC2018) di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. (Foto: Ferry/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor 02 Sandiaga Uno mengaku kecewa ketika pose satu atau dua jari menjadi perdebatan sentral dalam Pemilu. Ia mengatakan, topik pose jari menjadi contoh bahwa publik masih sering berkutat di pembicaraan hal-hal remeh yang tidak ada hubungannya dengan kampanye dan isu strategis lainnya.
ADVERTISEMENT
“Belom tentu ini (pose dua jari) milih Sandi, banyak yang bilang victory sign. Yang ini (pose jari satu) belom tentu milih presiden. Ini mungkin salam tauhid,” ujar Sandi di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10).
Sandi mengatakan bahwa seharusnya hal-hal kecil seperti pose jari tidak harus dipermasalahkan. Menurutnya bahwa itu adalah bagian dari pemilu. “Jadi saya sih sudah mulai melihat, bahwa kita akhirnya berbicara yang remeh-temeh nggak penting banget, fokus kita harus ngomongin ekonomi,” lanjutnya.
Mantan wagub DKI tersebut menambahkan jika seharusnya pemilu dan pilpres kali ini harus dibawa menyenangkan dibandingkan sampai hal kecil harus dipermasalahkan.
“Buat saya jangan terlalu didramatisir, jangan terlalu dibesar-besarkan. Biarlah dibuat sedikit fun lah election ini. Ini juga melihat pemilu ini jadi ajang kita untuk mempersatukan bangsa memikirkan kebijakan terbaik untuk bangsa ini kedepan daripada hanya simbol simbol seperti itu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Polemik pose jari menjadi sentral setelah viralnya video yang menunjukkan seorang personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengubah pose jari seorang laki-laki dari dua jari menjadi ketika hendak berfoto dengan Presiden Joko Widodo. Selanjutnya, aksi pose satu jari Menteri Koordinator Kamaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika berfoto di acara pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali juga sempat memicu perdebatan.