Sandi Ogah Tanggapi soal Namanya Digodok Jadi Cawapres Prabowo

7 Agustus 2018 20:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Alotnya penentuan cawapres Prabowo Subianto tiga hari jelang penutupan masa pendaftaran di KPU, memunculkan nama alternatif yang dibahas dalam internal koalisi Demokrat, Gerindra, PAN dan PKS, yaitu Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Nama Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengemuka setelah Gubernur DKI Anies Baswedan menolak tawaran Prabowo, agar maju sebagai pendampingnya melawan Jokowi di laga kedua Pilpres.
Merespons hal itu, Sandiaga yang ditemui di kantornya, Balai Kota Jakarta, ogah berkomentar. Mula-mula, sebelum menjawab pertanyaan soal cawapres itu, Sandi yang mengenakan jaket Asian Games, membuka jaket itu untuk menunjukkan baju dinas Pemprov DKI.
"Saya sudah mundur sebagai ketua tim pemenangan sesuai dengan Peraturan KPU dan saya tidak dalam kapasitas membuat statement politik," ucap Sandiaga Uno di Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/8).
Peraturan KPU melarang kepala daerah dan wakil kepala daerah menjadi ketua tim kampanye.
Saat ditanya lebih lanjut, politikus Gerindra itu hanya senyum-senyum.
ADVERTISEMENT
Waketum Gerindra Fadli Zon menyebut Sandi memang turut diusulkan sebagai kandidat cawapres Prabowo di Pilpres 2019. Nama Sandi juga sudah ditawarkan kepada PKS dan PAN. Namun kedua partai ini belum menerima usulan baru itu, meski menyebut Sandi potensial diusung. Sementara Demokrat terang menolak karena ada AHY.
"Dalam logika politik lebih masuk akal kalau cawapres adalah yang selalu berada pada posisi survei yang rata-rata tinggi. Demokrat menyerahkans sepenuhnya kepada capres koalisi," ucap Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin saat dikonfirmasi, Selasa (7/8).
Dalam kesempatan sebelumnya, Sandi menyebut dia dan Anies masih ingin tetap bertugas di Jakarta, karena amanah dari Prabowo kepadanya dan Anies adalah menyelesaikan tugas-tugas di Jakarta.
"Saya sih sama dengan Mas Anies dalam hal ini. Karena kemarin di Jakarta begitu berat berjuangnya, begitu berat dalam mendapatkan amanah. Saya rasa bahwa tugas saya sekarang di Jakarta," ucap peraih IPK 4.0 di George Washington University, di salah satu kedai kopi di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Minggu (29/7).
ADVERTISEMENT