Sandi: OK OCE Masjid Sudah Dimulai, Tapi Belum Resmi Diluncurkan

15 April 2018 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku sudah membuat program OK Oce Masjid. Namun hal itu belum diluncurkan secara resmi oleh Pemprov DKI.
ADVERTISEMENT
Meski belum diluncurkan, Sandi mengatakan program tersebut sudah mulai disosialisasikan seperti melakukan pelatihan-pelatihan untuk para remaja masjid yang akan digelar serentak selama bulan Ramadhan.
"OK Oce Masjid sudah mulai, belum diluncurkan secara resmi tapi sekarang kita sudah memulai pelatihan-pelatihan untuk remaja masjidnya di sini ada beberapa kumpulan remaja masjid yang besar kita lakukan secara serentak selama bulan Ramadhan," ucap Sandi di Gedung Perpusnas, Jakarta Pusat, Minggu (15/4).
Menurutnya, Pemprov DKI ingin mendorong anak-anak muda mewujudkan masa depannya.
"Kita ingin dorong ke depan anak-anak muda ini harus mengambil masa depannya," ujarnya.
Sandiaga Uno di Jobfair Mangga Dua. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Jobfair Mangga Dua. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
Dalam menjalankan program OK Oce Masjid, ia juga akan menggandeng Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) untuk merealisasikan potensi ekonomi.
ADVERTISEMENT
Hal itu sekaligus membuka pelung ekonomi dengan berbasis syariah hingga menghadirkan konsep pariwisata yang halal. "Bergandeng juga dengan ISYEF, kita bisa meralisasikan potensi ekonomi yang berbasis masjid, ekonomi syariah, pariwisata halal," kata Sandi.
"Pak Erwin (Ceo Bosowa) bilang kuliner-kuliner ini bisa tumbuh berkembang karena semua melihat bahwa sektor yang terus berkembang adalah sektor makanan dan sektor konsumsi," tambahnya.
Ia menjelaskan apa yang dilakukannya untuk mencegah kekhawatiran banyak pihak di tahun 2030 nanti. Jika perekonomian tidak dikembangkan, maka pengusaha Indonesia menurut Sandi hanya bisa menjadi seorang penonton saja.
"Karena kalau tidak, pada tahun 2030 Indonesia pengusahanya akan menjadi penonton dan tidak akan menjadi pemain. Kita akan melihat ekonomi kita yang besar ini diisi oleh hanya segelintir dari pengusaha-pengusaha," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Ini akan diambil oleh pengusaha-pengusaha asing. Ini yang menjadi kekhawatiran kita," pungkasnya.