Sandi: Penjarahan Tidak Bisa Ditolerir Meski Dalam Kondisi Bencana

2 Oktober 2018 15:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno mengunjungi sejumlah UMKM Batik Indonesia di Thamrin City, Jakarta Barat, Selasa (2/10/2018) (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno mengunjungi sejumlah UMKM Batik Indonesia di Thamrin City, Jakarta Barat, Selasa (2/10/2018) (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penjarahan dilakukan oleh sejumlah warga di beberapa toko, usai gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan, walau bagaimanapun kondisinya, penjarahan tak bisa dapat dibenarkan.
ADVERTISEMENT
"Penjarahan itu sangat tidak boleh ditolerir meskipun dalam keadaan bencana. Apapun itu terjadi, tidak boleh ada tindakan penjarahan," kata Sandi saat mengunjungi Thamrin City, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Penjarahan mini market di Kota Palu setelah gempa dan tsunami. (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Penjarahan mini market di Kota Palu setelah gempa dan tsunami. (Foto: REUTERS/Stringer)
Meski demikian, Sandi juga tak ingin ada tindakan main hakim sendiri oleh warga. Ia ingin pelaku penjarahan tetap diserahkan ke pihak berwajib.
"Karena itu main hakim sendiri dan bertindak di atas hukum. This country is a negara hukum, tidak ada, walaupun ada bencana dan segala macam hukum harus tetap dijunjung tinggi," ujarnya.
Menurut Sandi, apabila penjarahan dilakukan karena pasokan bantuan belum sampai, pemerintah harus memastikan lancarnya akses sehingga seluruh bantuan sampai di tangan seluruh warga.
"Itu tugas kita. Akses itu yang harus dihadirkan oleh pemerintah dan penanganan harus super cepat," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sandi berharap tidak korban yang telantar dan kelaparan.
"Ini sudah masuk hari keempat, jadi jangan sampai tambah korban karena kalaparan dan juga ada korban yang masih ada di reruntuhan," tutupnya.