Sandi Sebut Kampanye 3 Bulan Habiskan Rp 30 Miliar

16 November 2018 10:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno berkunjung ke Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno berkunjung ke Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru /kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno melanjutkan kampanyenya ke Yogyakarta pada hari ini, Jumat (16/11). Dalam kunjungannya, Sandi mendapat dana sumbangan dari Komunitas Masyarakat Santri (Komas) sebesar Rp 10 juta.
ADVERTISEMENT
Setelah menerima dana sumbangan itu, Sandi sempat menyinggung timnya telah menghabiskan dana Rp 30 miliar untuk kampanye dalam tiga bulan terakhir.
“Ya saya sampaikan dan saya terharu tadi ada Komas yang menyerahkan partisipasi. Kita sampaikan biaya kampanye, biaya politik mahal. Kita berencana untuk mendapatkan donatur, termasuk donatur besar saat ini belum (ada),” terang Sandi, Jumat (16/11).
“Tepatnya nanti minggu depan. Ya 2-3 bulan ini hampir Rp 30 miliar sudah terpangkas,” imbuhnya.
Sandi mengatakan, ia telah menyampaikan ke Prabowo bahwa akan adanya revisi kebutuhan dana kampanye. Sementara survei perencanaan revisi dana kampanye akan dilakukan di akhir tahun atau awal tahun 2019.
Ia kemudian berterima kasih atas dana sumbangan yang diberikan dari Komas. Menurut Sandi, fenomena relawan turut memberi sumbangan kepada paslon yang didukungnya adalah sesuatu yang baru
ADVERTISEMENT
“Luar biasa dan itu berbalik, biasanya kita yang membagi (dana) di kampanye-kampanye sebelum-sebelumnya. Mereka (relawan) yang memberikan support itu fenomena baru.Tiap bulan kita laporkan dana kampanye kita dan sumbangan dari masyarakat berapa,” jelas Sandi.
Sementara itu, Ketua Komasi Muhammad Faiq Hafidh menyebut gerakan pengumpulan dana sumbangan ini murni swadaya dari 100 ribu santri. Dan hasilnya mereka dapat mengumpulkan dana hingga Rp 10 juta.
“Kami tampil sebagai komunitas relawan yang secara finansial tidak mebebankan pasangan. Kita betul-betul ingin mewujudkan pemilihan umum yang jujur, adil," tutup Faiq.