Sandi Sebut PAN Sodorkan Zulkifli Hasan Jadi Cawapres Prabowo

19 April 2018 0:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno  (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Usai memberi mandat kepada Prabowo Subianto untuk menjadi capres, Partai Gerindra saat ini tengah menggodok sejumlah nama cawapresnya. Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga uno mengatakan, selain PKS, PAN juga telah menyodorkan nama cawapres untuk Prabowo.
ADVERTISEMENT
"PKS mengajukan 9 dan ada lagi lebih lagi nama-nama yang diajukan. PAN juga mengajukan nama. Masyarakat juga mengajukan nama-nama lain. Jadi ini yang semua kita tabulasi," ucap Sandi, di Jalan Ciledug Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (18/4).
Sandi mengatakan, sebagai partai yang dekat dengan Gerindra, PAN telah menyodorkan nama ketua umumnya, Zulkifli Hasan, untuk menjadi cawapres Prabowo. Meskipun, partai itu belum secara resmi mendeklarasikan diri bergabung dengan koalisi Prabowo. Namun, Sandi menyebut, adanya nama tokoh PAN lain yang disodorkan menjadi sinyal baik bagi Gerindra.
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
"Pak Dzulkifli Hasan yang diajukan. Dan ada beberapa nama lagi. Mudah-mudahan. Kita ingin menarik semua untuk bergabung dengan koalisi kami yang fokus untuk perbaikan pembangunan ke depan dengan titik fokus ke ekonomi," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sandi menilai, Zulkifli Hasan cukup dipertimbangkan oleh Gerindra. Pasalnya, Ketua MPR itu memiliki rekam jejak yang baik. Namun, Sandi mengaku, keputusan soal cawapres itu masih akan dibahas lebih dalam oleh internal Partai Gerindra.
Dia juga mengatakan, selain dari parpol, ada nama-nama lain yang muncul untuk dipertimbangkan partai Gerindra sebagai cawapres. Dia menjelaskan, nama-nama yang muncul ke dalam bursa cawapres Gerindra itu sampai saat ini masih ditampung.
"Pak Dzulkifli punya track record yang baik. Tidak perlu dari kalangan sipil. Tidak perlu bahwa ini harus sipil, harus militer, harus ekonomi. Tidak, tidak seperti itu. Kita betul-betul terbuka," tuturnya.