Sandi Sebut Ratna Diancam untuk Tak Cerita Mengenai Pengeroyokannya

2 Oktober 2018 15:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratna Sarumpaet bersama penasehat hukumnya. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet bersama penasehat hukumnya. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan pengeroyokan yang menimpa aktivis Ratna Sarumpaet (70) terdengar hingga ke telinga cawapres Sandiaga Uno. Sandi menduga, Ratna sempat diancam untuk tak menceritakan penganiayaan tersebut, sehingga ia menjadi syok dan trauma.
ADVERTISEMENT
"Beliau seorang emak-emak, seorang nenek diancam untuk tidak bercerita tentang keadaannya. Kita perlu verifikasi lagi," kata Sandi saat mengunjungi Thamrin City, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Sandi menyebut penganiayaan yang dilakukan pada Ratna sangat keji. Padahal wanita ini merupakan seniman dan aktivis yang memiliki cita-cita untuk memajukan Indonesia.
"Ini hal yang sangat biadab yang dilakukan terhadap ibu-ibu. Saya lihat beliau ini patriot, punya visi untuk Indonesia ke depan. Tapi jalan yang ditempuh mungkin tidak sesuai dengan beberapa kelompok masyarakat beberapa golongan," jelas Sandi.
Kabar terbaru menyebut, Ratna dikeroyok 3 orang pria, meski ia tak menyebut kapan dan di mana penganiayaan itu dilakukan.
"Pelakunya 3 oknum pria," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Fadli menjelaskan, dia menjenguk Ratna pada Minggu (30/9). Ratna mengalami trauma dan shock. Namun setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Ratna kini sudah kembali ke rumahnya untuk menjalani perawatan.
Pihak kepolisian mengaku belum mendapat laporan tentang penganiayaan itu. Keluarga Ratna yang didatangi kumparan juga merahasiakan penyebab Ratna babak belur.