Sandi: Sekarang Kampanye Pilpres Campaigntainment, Enggak Perlu Band

Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)

Bakal cawapres Sandiaga Uno memyampaikan beberapa trik kampanye yang perlu dilakukan di masa kampanye Pilpres 2019. Sandi memberberkan trik kampanye itu di hadapan ratusan kader PKS, dalam rakornas tim pemenangan pemilu PKS yang digelar di Salak Tower Hotel, Bogor, Jawa Barat.

Sandi mengatakan, ke depan kampanye harus asyik, tidak seperti model kampanye zaman old yang menghadirkan band-band tertentu untuk mendatangkan massa dan meramaikan suasana.

“Ke depan kampanye harus asyik, enggak bisa kampanye itu kaya kita model zaman old, satu arah. Sekarang saya sampaikan kita harus seseru mungkin,” ujar Sandi saat menyampaikan pidato, Senin (10/9).

“Zaman sekarang mengumpulkan massa, pawai sudah ditinggalin. Jadi yang kita sampaikan itu pesannya, kunci kita, yakni tiga: ekonomi, kesejahteraan, kemakmuran. Campaigne sekarang itu sudah campaigntainment, jadi harus ada entertain-nya. Jadi enggak perlu band, simple saja yang penting terhibur dan sesuatu yang baru, seperti tips wirausaha,” imbuhnya.

Menurut Sandi, metode kampanye berdialog langsung dengan masyarakat seperti menyampaikan tips-tips wirausaha mendapat respons positif dari rakyat. Maka dari itu, Sandi berharap, kader PKS bisa menyalurkan aspirasi masyarakat di tempat strategis seperti pasar, bukan hotel-hotel mewah.

“Setelah itu kita dialog, seperti di Bali itu kemarin bukan kita yang menyimpulkan, tapi mereka yang simpulkan sendiri, let them speak. Biar mereka bicara dan jadi bagian. Seperti dengan emak-emak juga. Jadi sederhana saja, tinggalkan hotel-hotel, kita ke pasar, balai-balai, kita pakai fasilitas dengan masyarakat. Saya harapkan ini model kita ke depan,” ujar Sandi.

Cawapres Sandiaga Uno hadiri Rakornas Tim Pemenangan Pemilu PKS, di Salak Tower Hotel, Bogor. (Foto: Ricad Saka/kumparan)

Untuk sasaran kampanye ke kaum milenial, Sandi berharap, jurkam yang ditunjuk nantinya bisa menyampaikan visi misi dengan waktu yang ringkas tapi padat.

“Untuk milenial, riset terbaru, mereka hanya bisa fokus kurang dari 10 menit, tepatnya 7 menit. Jadi tantangan kita harus sampaikan padat dalam 7 menit, singkat ringkas. Jadi selesaikan 7 menit, lalu dialog semenarik mungkin” papar Sandi.