Sandi: Semua Menteri Jokowi Menyatakan Ada Kebocoran

8 Februari 2019 23:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno. Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno. Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan kebocoran anggaran tidak hanya diucapkan capresnya, Prabowo Subianto. Namun juga diungkapkan oleh menteri-menteri di Kabinet Indonesia Kerja di bawah kepemimpinan Jokowi. Sandi mengakui isu kebocoran anggaran memang sama dengan yang disampaikan Prabowo pada 2014. Namun, menurutnya isu itu masih relevan untuk dibicarakan saat ini. “Mengutip juga Pak Darmin (Nasution -- Menko Perekonomian) pernah mengatakan, Pak JK (Jusuf Kalla) pernah mengatakan ada mark up yang luar biasa. Bu Susi (Pudjiastuti -- Menteri Kelautan dan Perikanan) bilang ada kebocoran. Semua menyatakan ada kebocoran dan ini ya betul disampaikan (Prabowo) di 2014 dan ternyata masih menjadi isu sentral di 2019 ini,” kata Sandi di rumah Adhyaksa Dault, Jalan Pangadegan Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (8/2). Sandi mengatakan, seharusnya isu kebocoran tersebut tidak dijadikan untuk menyerang kubu Prabowo-Sandi, tapi menjadi introspeksi pemerintah di bawah Presiden Jokowi. Hal itu karena dalam 4,5 tahun menjabat tidak bisa mengatasi kebocoran anggaran tersebut.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu ia meminta agar Jokowi menyerahkan kekuasaannya ke pemerintahan yang baru dalam Pilpres 2019 nanti. “Ini semestinya jangan dijadikan ajang saling menjatuhkan tapi introspeksi bahwa 4,5 tahun ini kita belum bisa menutup kebocoran tersebut. Jadi mestinya kita memberikan kesempatan untuk pemerintahan baru nanti,” kata Sandi. Sandi mengatakan masyarakat banyak menyampaikan kebocoran terjadi dari program pemerintah mulai dari hal yang kecil. Dari informasi yang didapat Sandi, banyak program bagus pemerintah yang tidak tepat sasaran. “Masyarakat sudah melihat ini, apalagi 4,5 tahun terakhir masyarakat masih menilai banyak kebocoran dari yang kecil-kecil masyarakat menilai, kalau saya lagi kunjungan ke masyarakat, titik kunjungan itu mereka menyatakan dari program pemerintah dan mereka apresiasi yang bagus memang programnya bagus tapi sampai ke bawahnya itu banyaknya tak tepat sasaran,” kata Sandi. Menurut Sandi yang mendapatkan manfaat dari program tersebut bukan yang berhak, tapi mereka yang dekat dengan kekuasaan. “Yang dapat bukan yang miliki hak untuk mendapatkan. Namun yang dekat dengan kekuasaan, misal anggaran Rp 10 juta, tapi tak dinikmati masyarakat Rp 10 juta. Ini sudah disampaikan dan sudah diangkat beberapa kali di IG (instagram) saya. Jadi ini bahan masukan bagi kita semua,” tutup Sandi.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Prabowo Subianto kembali mengungkapkan masalah ekonomi Indonesia saat ini. Prabowo menyebut bahwa 25 persen anggaran negara telah bocor. Penyebab kebocoran anggaran, kata dia, salah satunya karena mark up proyek.