Sandi soal Isu Debat Ketiga: Perlu Ada BPJS untuk Kesehatan Jiwa

10 Maret 2019 17:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, dalam acara Bandung Young Entrepreneur Summit 2019. Foto: Okky Ardiansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, dalam acara Bandung Young Entrepreneur Summit 2019. Foto: Okky Ardiansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Debat ketiga calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin vs nomor urut 02 Sandiaga Uno bakal berlangsung pekan depan. Debat yang bakal mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya, digelar pada 17 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Sandi menyatakan, akan tampil apa adanya dengan mengantungi materi yang komplet. Menurutnya, yang terpenting dalam debat nanti adalah masyarakat dapat memahami semua program yang telah dirancang kubunya.
“Kita ingin memberikan solusi bagi masyarakat. Kita ingin lapangan kerja terbuka, ekonomi kita meningkat, kesejahteraan kita terutama dari masyarakat kelas menengah ke bawah lebih diperbaiki ke depan,” kata Sandi saat bersafari politik di Kota Bandung, Minggu (10/3/2019).
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, dalam acara Bandung Young Entrepreneur Summit 2019. Foto: Okky Ardiansyah/kumparan
Selain itu, fokus Sandi juga akan tertuju pada pelayanan BPJS. Tak cuma membenahi, Sandi juga akan memperhatikan soal pelayanan kesehatan jiwa. Tentu saja, kata Sandi, program yang disusun bertujuan unyuk menyasar dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat menengah ke bawah.
“Kita ingin pendidikan tuntas berkualitas, kesehatan kita juga insyaallah bisa ada pembenahan BPJS, kesehatan jiwa juga diperhatikan. Harapan kami agar biaya hidup di kalangan masyarakat khususnya menengah ke bawah ini bisa teratasi,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sandi pun optimistis program yang akan diutarakan dalam debat dapat mewakili suara masyarakat. Karena, lanjut Sandi, semua rencana yang ia susun berdasarkan hasil safari politik dari sejumlah daerah dan keluh-kesah masyarakat yang tak didengar oleh pemerintahan saat ini.
“Kita akan menyuarakan apa yang sudah disampaikan oleh rakyat, terutama rakyat kecil yang selama ini tidak didengar para elite di Jakarta. Kesempatan debat ini kesempatan strategis kami menyampaikan ini,” katanya.
Soal lawan debatnya nanti, Sandi tak banyak berkomentar. Intinya, Sandi menghormati sosok Ma’ruf. Karena menurut Sandi, debat bukan ajang saling menjatuhkan karakter, tetapi tempat beradu program terkait permasalahan yang ada.
“Bukan saling menjatuhkan, bukan sikut-menyikut, tapi memberikan pilihan agar memantapkan para pemilih untuk tentunya menentukan saat 17 April 2019,” tutupnya.
ADVERTISEMENT