Sandi soal Pelepasan Saham Bir: Sabar, Kita Masih Koordinasi

10 April 2018 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta bersiap melepas 26,25 persen sahamnya di PT Delta Djakarta Tbk. Wakil Gubernur DKI Jakarta meminta masyarakat untuk bersabar karena proses persiapan pelepasan saham di pabrik bir itu masih terus dijalankan.
ADVERTISEMENT
Sandi mengatakan, Pemprov DKI saat ini masih berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan langkah yang diambil oleh Pemprov DKI dalam melepas saham tersebut.
“Berkaitan dengan saham Pemprov di PT Delta Djakarta, mohon teman-teman sabar karena ini perusahaan yang sudah tercatat di BEI. Kita harus berkoordinasi dengan BEI, tapi arahan Pak Gubernur sudah jelas (melepas seluruh saham),” kata Sandi di Living Lab Smart City Nusantara Telkom, Jalan Gunung Sahari Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, (10/4).
“Kita nanti akan komunikasi dengan mitra kita, kita akan cari struktur yang terbaik, kita juga akan sosialisasikan dengan baik. Kita koordinasikan juga dengan OJK, kita ingin bahwa proses ini terbuka dan menghasilkan kebijakan yang terbaik atas portofolio yang dimiliki Pemprov semenjak tahun 1970,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sandi menyebut Pemprov DKI periode sebelumnya belum ada yang berani mengambil kebijakan mengenai pelepasan saham di PT Delta Djakarta. Pemprov DKI akan mengambil sikap Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan, akhir April ini
“Kali ini kami akan mengambil kebijakan. Mohon teman-teman sabar karena ini ada undang-undang pasar modal yang harus kami patuhi dan juga ada undang-undang PT, keterbukaan informasi juga mengenai confidenciality dan ini harus dikoordinasikan,” terang Sandi.
Pelepasan saham di PT Delta Djakarta merupakan salah satu janji kampanye dari Anies-Sandi. Menurutnya, investasi yang dilakukan Pemprov DKI harus sesuai dengan kebutuhan di masyarakat. Seperti bidang pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja.
“Ini terlepas tentunya dari janji kampanye, tapi merupakan review portofolio yang sangat normal dalam pengelolaan investasi bahwa ke depan kita harus melihat investasi itu (harus) mendatangkan kemaslahatan buat masyarakat,” ungkap Sandi.
ADVERTISEMENT