Sandi soal Propaganda Rusia Jokowi: Kita Fokus Propaganda Ekonomi

5 Februari 2019 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga sedang bersilat di depan warga Foto: Instagram/@sandiagauno
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga sedang bersilat di depan warga Foto: Instagram/@sandiagauno
ADVERTISEMENT
Cawapres Sandiaga Uno mengaku tidak ingin banyak berkomentar soal 'propaganda Rusia' yang dilontarkan Capres Joko Widodo. Sebab, menurut Sandi, ia ingin fokus pada propaganda ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ingin menambah kegaduhan ini. Bagi kami, pernyataan Bapak Presiden itu sudah disampaikan, saya tidak ingin menanggapi. Saya ingin fokus pada propaganda ekonomi," kata Sandi di GOR Bulungan, Jakarta Pusat, Selasa (5/2).
"Saya ingin ekonomi ini menjadi pilar utama, fokus utama dalam pilpres ini," tegasnya.
Namun, ia juga mengaku sempat ditanya oleh teman-temannya di Rusia tentang pernyataan Jokowi yang menyinggung soal propaganda Rusia itu. Menurut Sandi, mereka bingung karena merasa diseret-seret dalam urusan politik Indonesia.
"Dia bertanya 'apa maksudnya ini? Apakah karena apa, kami dituduh mencampuri urusan Indonesia?'," kata Sandi di GOR Bulungan, Jakarta Pusat, Selasa (5/2).
Kepada teman-temannya, Sandi menyarakan agar mereka tidak terlalu menanggapi ucapan Jokowi. Sebab, menurut Sandi, di tahun politik ini apapun yang disampaikan biasanya hanya berhubungan dengan kondisi dalam negeri saja.
Sandiaga Uno usai bertemu dengan Prabowo di Kertanegara. Foto: Ferio/kumparan
"Jadi tidak ada hubungannya dengan persahabatan kita dengan Rusia. Apalagi, kita sedang membangun kerjsama-kerjasama kita, misalnya di bidang ekonomi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan, kerjasama sister city antara Jakarta dengan Moscow yang baru-baru saja dikembangkan. Dalam kerjasama itu, ada berbagai aspek yang disepakati, termasuk masalah ekonomi, IT, dan pengelolaan energi.
"Menurut saya, kita bisa belajar banyak dari Rusia. Jadi jangan terlalu dibesar-besarkan, kita harapkan polemik yang disampaikan Pak Presiden tidak dijadikan ajang sahut menyahut dan akhirnya merusak hubungan kita masing-masing," pungkas Sandi.
Jokowi Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Beberapa waktu sebelumnya, di depan para pendukungnya, Jokowi mengaku kerap mendapat serangan hoaks. Menurutnya, ada timses yang sengaja menyiapkan serangan-serangan tersebut sebagai bagian dari strategi propagandaRusia.
"Tapi kalau dibolak-balik seperti ini, seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat, masyarakat menjadi ragu," kata Jokowi di Pabrik Gula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2) lalu.
ADVERTISEMENT