news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sandi: Taman Maju Bersama Miliki Konsep Kesetaraan

4 April 2018 1:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi di Ancol. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi di Ancol. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang merancang program pembangunan Taman Maju Bersama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menenengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Taman Maju Bersama memiliki konsep kesetaraan bagi semua elemen masyarakat. Sebab, pengelolaan RPTRA di era pemerintahan sebelumnya banyak dikeluhkan karena tidak memberikan kesempatan partisipasi kepada masyarakat.
"Taman maju bersama itu konsepnya memberikan kesetaraan kepada akses ruang terbuka pada semua elemen masyakarat. Pengelolaan RPTRA banyak dikeluhkan karena tidak memberikan kesempatan partisipasi dan pengelolaan kepada elemen masyarakat," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/4).
Suasana RPTRA Kalijodo (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana RPTRA Kalijodo (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Menurut Sandi, taman maju bersama, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengelola taman. Pemprov DKI akan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara kolaboratif. Masyarakat diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan di taman tersebut.
"Kalau taman maju bersama ini konsepnya adalah partisipatif kolaboratif dari bawah diberikan kesempatan untuk masyarkat berperan aktif mengelola taman tersbut dengan kegiatan budaya kegiatan edukatif dan sebagainya," kata dia
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, kata Sandi, hadirnya taman maju bersama berdampak terhadap pembangunan RPTRA. Dia hanya menegaskan konsep taman maju bersama merupakan simbol intergrasi pemerintah dengan masyarakat.
"Saya tidak bisa menyatakan bahwa RPTRA itu tidak akan dibangun lagi. Tapi konsep taman maju bersama mengitegrasikan semua yang kita inginkan. Kita tidak mau top down, kita tidak mau dari pemerintah saja. Tapi juga kerjasama antara tokoh elemen masyarakat maupun lembaga NJO itu bisa ikut," tutupnya.