Sandi Tegaskan Pendukungnya Lepas Atribut 02 saat Aksi 22 Mei

20 Mei 2019 2:59 WIB
Cawapres 02 Sandiaga Uno di Rumah Siap Kerja, Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, Minggu (19/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres 02 Sandiaga Uno di Rumah Siap Kerja, Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, Minggu (19/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah aksi unjuk rasa diprediksi berlangsung saat pengumuman pemilu pada 22 Mei 2019. Sebagian besar peserta aksi merupakan pendukung dari paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang sejak awal meyakini ada kecurangan pemilu.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Sandi menegaskan, para pendukungnya saat ini sudah melepaskan atribut 02. Artinya, aksi 22 Mei merupakan unjuk rasa yang mewakili masyarakat Indonesia.
"Ini mereka sekarang sudah melepas atribut-atribut 02, ya. Tadi saya diberitahu mereka, sudah lagi bukan lagi hanya menyuarakan Prabowo-Sandi," kata Sandi di Kantor Seknas, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/5)
"Karena yang disuarakan adalah pemilu yang jujur dan adil dan tindak lanjut temuan- temuan di lapangan yang sudah disampaikan pada Bawaslu," lanjutnya.
Bagi Sandi, apa yang dilakukan massa memiliki kepentingan untuk memajukan bangsa. Meski demikian, dalam aksi nanti, mantan Wagub DKI Jakarta ini meminta agar seluruhnya tetap berjalan sesuai konstitusi.
"Sekarang ini, kan, masyarakat punya kepentingan untuk memajukan kepentingan bangsa dan negara, jadi saya tadi mengimbau semua dalam koridor hukum taat konstitusi, damai, aman dan tenteram," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu ia imbau agar tak terjadi keadaan yang meresahkan masyarakat. "Jangan lagi menciptakan instabilitas, karena kalau ada instabilitas nanti masyarakat akan ada ketidakpastian investasi, tidak masuk semakin terpuruk, rupiah semakin melemah, indeks semakin turun, akhirnya ekonomi semakin tidak menentu, " pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Siti Hediati Harijadi (Titiek Soeharto), mengatakan, pendukung Prabowo-Sandi akan menggelar aksi damai selama tiga hari berturut-turut di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Aksi dilakukan pada 20, 21, dan 22 Mei. KPU menjadwalkan pengumuman hasil rekapitulasi pada 22 Mei, sedangkan penetapan hasil Pemilu 2019 --jika tidak ada sengketa-- akan diumumkan pada 25 Mei.
"Kita akan kelihatannya demo damai, tidak tanpa kekerasan. Mungkin kita duduk saja sampai aparat... ini kan selama ini kita kayak dicuekin saja. Kita sudah teriak-teriak pemilu curang, DPT ganda, DPT bermasalah, yang meninggal begitu banyak. Kita sudah menyuarakan itu, tapi kok kayaknya dicuekin saja," kata Titiek saat Deklarasi Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) di Rumah Perjuangan Rakyat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (17/5).
ADVERTISEMENT