Sandi Terkesan Ada Konsep Serupa OK OCE di Yogyakarta

12 Oktober 2018 8:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres omor urut 02, Sandiaga Uno mengunjungi Kota Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres omor urut 02, Sandiaga Uno mengunjungi Kota Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mengunjungi Kota Yogyakarta, cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno mendapat peci dari jamaah Masjid Jogokaryan. Peci berwarna hitam dengan balutan motif batik melingkar tersebut diberikan kepada Sandi saat dialog bersama di Omah Putih, Mantrijeron, Yogyakarta, Jumat (12/10).
ADVERTISEMENT
Mendapat hadiah tersebut, Sandi tersenyum sumringah. Terlebih ketika mengetahui bahwa produk itu telah diekspor ke beberapa negara.
"Ini keren banget. Saya akan ikut bantu promosikan. Ini katanya sudah diekspor ke negara lain," jelasnya.
Selain itu, peci tersebut merupakan produk dari konsep One Masjid One Komunitas One Product, Sandi kemudian menyingkatnya menjadi OmOkOp. Setelah mengetahui konsepnya, Sandi berujar bahwa OmOkOp serupa dengan Ok Oce di Jakarta.
"Ini mirip seperti gerakan yang dimulai di Jakarta seperti Ok Oce. Jadi semuanya berbasis kompetensi, semuanya berbasis produk dan semuanya menggiatkan ekonomi kita dan kewirausahaan. Banyak lapangan kerja yang tercipta dari OmOkOp," ujar Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sementara itu, Sandi juga turut angkat bicara mengenai kebijakan outsourcing. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak hanya membebani pekerja tetapi juga membebani pengusaha.
Sandiaga Uno di Training of trainer Ok Oce Prasasti Pemuda Kreatif (Ciayumajakuning Subang Karawang) di Andalus City Convention Center, Cirebon, Kamis (11/10/2018). (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Training of trainer Ok Oce Prasasti Pemuda Kreatif (Ciayumajakuning Subang Karawang) di Andalus City Convention Center, Cirebon, Kamis (11/10/2018). (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
"Kita sudah menandatangani kontrak politik yang akan meninjau ulang kebijakan ketenagakerjaan kita mulai dari undang-undangnya nomor 13 tahun 2013 juga PP-nya yang memberatkan bukan hanya para pekerja tapi dunia usaha," katanya.
ADVERTISEMENT
"Para pengusaha juga merasa berat dengan undang-undang tersebut. Jadi ini akan kita revisi dengan semangat kebersamaan maka dibutuhkan pemerintahan yang kuat dan tegas untuk memastikan dunia bisa bergerak, membuka lapangan kerja, dan kesejahteraan para pekerja itu juga semakin baik," pungkasnya.