Sandi: Tumpahan Minyak di Pulau Pari Bisa Rusak Daya Tarik Wisatawan

9 April 2018 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi Uno di Balai Kota (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi Uno di Balai Kota (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tumpahan minyak yang mencemari pantai sisi selatan Pulau Pari, Kepulauan Seribu sangat memprihatinkan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga sangat khawatir dengan keberadaan tumpahan minyak, terlebih Pemprov DKI Jakarta tengah menggencarkan potensi wisata di Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita akan mendapatkan laporan secara komprehensif dari bupati. Tapi ini yang kami khawatirkan karena Pulau Pari ini menjadi destinasi andalan di Kepulauan Seribu," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/4).
"Kalau tercemar oleh tumpahan minyak atau pencemaran sampah juga ini akan merusak daya tarik daripada Pulau Pari sendiri yang lagi geliat ini,” imbuh dia.
Pulau Pari merupakan salah satu pulau yang menjadi andalan untuk menarik wisatawan. Pantai Perawan yang menjadi objek wisata utama menjadi modal utama untuk mendatangkan wisatawan.
Tumpahan Minyak di Pulau Pari (Foto: dok. Edi Mulyono)
zoom-in-whitePerbesar
Tumpahan Minyak di Pulau Pari (Foto: dok. Edi Mulyono)
Karena itu, Sandi akan segera mencari solusi atas permasalahan ini. Terlebih, jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Pari terus meningkat setiap minggunya.
“Sayang sekali. Kalau ini kita harus antisipasi ke depan jangan sampai nanti pencemaran buruk dan menurunkan citra daripada pariwisata yang berbasis ecotourism ini mau kita dorong di Pulau Pari,” jelas Sandi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, minyak berwarna hitam legam di sepanjang bibir pantai diketahui Edi Mulyadi, ketua RT 01, Keluarahan Pulau Pari pada Minggu (8/4) pagi. Edi lantas mengabadikan peristiwa tersebut melalui ponsel kameranya.
Pengkampanye Ekosistem Esensial, Eksekutif Nasional, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Wahyu Pradana, menilai, minyak hitam legam di sepanjang bibir pantai muncul dari kilang yang bocor di salah satu pabrik.
"Kemungkinan bocor dari salah satu kilang tapi belum tahu kilang yang bocor dari mana, belum ada investigasi, catatan detail belum ada," ujar Wahyu saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Minggu (8/4).