Santri di Jember Demo Pakaian Cinta Laura di JFC yang Dianggap Vulgar

7 Agustus 2019 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan santri protes pakaian Cinta Laura di JFC. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan santri protes pakaian Cinta Laura di JFC. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Gelombang protes terhadap penampilan seksi dari peserta Jember Fashion Carnival (JFC) 2019, salah satunya Cinta Laura, terus berlanjut.
ADVERTISEMENT
Setelah protes massif dari kalangan para kiai, berikutnya giliran golongan santri yang bereaksi. Pada Rabu (7/8), puluhan santri menggelar aksi di depan Kantor Pemkab Jember.
Mereka yang mengatasnamakan Aliansi Santri Jember itu menilai event tahunan JFC telah menjadi ajang mengumbar aurat.
Dalam aksinya mereka membentangkan poster bertuliskan kecaman terhadap JFC. Di antaranya "JFC merusak moral anak-anak", "Jangan lagi ada tontotan porno di Jember", "Jember kota santri jangan dikotori maksiat".
Koordinator aksi, Fatorrahman, menuntut manajemen JFC meminta maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Jember. Sebab, menurutnya JFC tahun 2019 telah menampilkan aksi vulgar sejumlah model yang memperlihatkan bagian tubuh bahkan sampai ujung paha.
"Buka-bukaan paha di ruang publik, bukan budaya kita. Apalagi di alun-alun, ini ada tempat pendidikan dan tempat ibadah. JFC ditonton orang banyak, sangat tidak etis melanggar norma masyarakat," katanya.
ADVERTISEMENT
Melalui alat pengeras suara mereka memprotes busana yang dikenakan Cinta Laura dalam panggung jalanan JFC yang terinsipirasi dari suku Hudoq, Kalimantan Timur.
Busana yang dihiasi jubah dan potongan kain bertumpuk warna hijau tersebut, memang terlihat terbuka dan memamerkan aurat yakni bagian kaki atas Cinta Laura.
Wakil Bupati Jember Muqit Arief menemui pengunjuk rasa dan menyatakan atas nama Pemerintah Kabupaten Jember menyampaikan permintaan maaf. "Ke depan kami akan melakukan seleksi terhadap busana yang akan ditampilkan JFC. Kami mohon maaf kepada seluruh dunia," katanya.
Muqit mengaku ada keteledoran yang dilakukan manajemen tentang busana yang dikenakan Cinta Laura maupun Putri Indonesia, Frederika Alexis Cull, serta puluhan top model yang mengenakan busana karya Anne Avantie.
ADVERTISEMENT
Setelah permohonan maaf itu, pengunjuk rasa menyelesaikan aksinya dan membubarkan diri. Meskipun tetap dalam pengawalan aparat kepolisian setempat.