Sari, Calon Doktor Berusia 25 Tahun dari IPB

20 September 2017 12:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sari, calon doktor termuda IPB.  (Foto: Dok. IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Sari, calon doktor termuda IPB. (Foto: Dok. IPB)
ADVERTISEMENT
Institut Pertanian Bogor (IPB) memilki seorang calon doktor yang masih dalam usia muda, 25 tahun. Dia adalah Sari Putri Dewi yang tengah menempuh pendidikan strata tiga di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan yang diterima kumparan (kumparan.com) dari Humas IPB, Sari mendapatkan gelar sarjananya dari jurusan Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Perternakan IPB. Setelah lulus S1, dia mendapatkan tawaran untuk langsung melanjutkan pendidikan magister dengan beasiswa fast track atau program akselerasi. Pendidikan magister diselesaikan Sari selama 16 bulan dengan predikat cumlaude.
Setelah lulus S2, Sari meneruskan pendidikannya di IPB. Dengan beasiswa unggulan masyarakat berprestasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dia menggeluti penelitian fiber cracking technology. Penelitian itu diharapkan akan mengurangi limbah hasil pertanian dan perkebunan berserat tinggi yang sulit dikonsumsi ternak.
Sari, calon doktor termuda IPB.  (Foto: Dok. IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Sari, calon doktor termuda IPB. (Foto: Dok. IPB)
Teknologi fiber cracking technology tengah dikembangkan penelitiannya oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan LIPI Bioteknologi serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan melalui program Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N).
ADVERTISEMENT
Ia melakukan penelitian disertasi tentang Fiber Cracking Technology di bawah bimbingan Dr. Muhammad Ridla, Dr. Anuraga Jayanegara, dan Prof. Dr. Erika Budiarti Laconi yang merupakan peneliti senior dalam keilmuan tersebut. Hasil penelitian Sari diprediksi akan rampung awal tahun depan. Inovasi ini akan berguna bagi peternak Indonesia karena kebutuhan pakan ternaknya akan dimudahkan dengan inovasi Fiber Cracking Technology yang berbahan dasar dari limbah pertanian.
Dalam penelitiannya, Sari juga sudah mempublikasikan beberapa jurnal ilmiah. Satu di antaranya dia paparkan dalam International Conference on Sustainable Development yang berlangsung di Bali pada 2015.