Sastrawan N.H Dini Terima Penghargaan Seumur Hidup UWRF 2017

NH Dini (Foto: Antara/R. Rekotomo)

Sastrawan senior N.H. Dini menerima penghargaan prestasi seumur hidup (lifetime achivement award) dari penyelenggara Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2017.

Pengarang yang memiliki nama asli Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin itu dianugerahi penghargaan atas kontribusinya sebagai penulis sekaligus aktivis, dalam dunia sastra di Indonesia.

"Beliau adalah pelopor suara perempuan pada masa dimana belum banyak perempuan Indonesia memutuskan menjadi penulis," ujar Direktur UWRF Janet DeNeefe pada malam pembukaan festival sastra dan budaya tersebut di Ubud, Bali, Rabu (25/10), seperti dilansir Antara.

Lahir di Semarang 81 tahun silam, N.H. Dini yang sejak kecil menyenangi dunia penulisan melahirkan buku-buku terkenal antara lain "Pada Sebuah Kapal", "Padang Ilalang di Belakang Rumah", "Sekayu", dan "Hati yang Damai".

Banyak karya yang ditulisnya mengangkat isu feminisme, sorotan tokoh perempuan terhadap prasangka gender, serta bagaimana tokoh perempuan ideal menurutnya.

"Sastra adalah dunia saya. Saya telah menekuni bidang ini selama 60 tahun dan berharap bisa terus berkontribusi bagi sastra Indonesia," kata Dini sesaat sebelum menerima penghargaan.

Ibu kandung sutradara sekaligus pengisi suara tokoh animasi Minions, Pierre-Louis Padang Coffin, itu mengaku bangga bisa menjadi orang kedua yang diberi penghargaan oleh penyelenggara UWRF setelah seniornya, Sitor Situmorang.

Penghargaan tersebut dianggap spesial karena menandakan bahwa seorang pengarang benar-benar dihargai atas karya-karyanya, bukan sekadar gelar akademis yang menempel pada namanya.

Bagi Dini, profesi pengarang atau penulis itu mulia karena berkaitan dengan proses mencipta.

"Ada yayasan-yayasan lain yang memberi penghargaan tetapi lebih kepada akademisi, pengarang yang mempunyai gelar. Sedangkan saya punya gelar sendiri, N.H., jadi saya menerima penghargaan ini dengan sepenuh hati," tutur peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari pemerintah Thailand itu.