Satgas Pangan ke Pasar Induk Cipinang, Pastikan Harga Beras Aman

22 November 2018 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Operasi Pasar Induk Beras Cipinang. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Operasi Pasar Induk Beras Cipinang. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim Satuan Tugas (Satgas) Polri meninjau operasi pasar di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (22/11). Operasi ini digelar oleh PT Food Station Tjipinang dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menjaga stabilitas harga beras menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
ADVERTISEMENT
"Ada langkah tiga hal, yaitu melaksanakan komunikasi, yang kedua koordinasi, dan yang ketiga adalah kolaborasi dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan, khususnya sekarang harga beras," ujar Kasatgas Pangan Polri, Kombes Nico Afinta, di Pasar Induk Cipinang.
Operasi Pasar Induk Beras Cipinang. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Operasi Pasar Induk Beras Cipinang. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Nico menyebut pihaknya telah menemui penyedia beras untuk membahas stabilitas harga. Dia memastikan masalah ketersediaan bahan pangan, distribusi bahan pangan hingga fluktuasi harga pasar akan terus didiskusikan.
"Nah, terkait dengan harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan pemerintah, Rp 9.450. Kita ketahui bersama sekarang Bulog bersama-sama dengan Food Stastion menggelontorkan beras dengan harga Rp 8.500 di tingkat distributor. Mungkin nanti dijual di Rp 9.000 sehingga harganya tetap di bawah harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jika praktik kecurangan terjadi di dalam pasar, Nico meminta para pedagang langsung melaporkannya agar dapat ditindaklanjuti. Bahkan, kata Nico, untuk mengawasi itu semua, pihaknya langsung turun ke lapangan.
Operasi Pasar Induk Beras Cipinang. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Operasi Pasar Induk Beras Cipinang. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
"Kalau misalnya di Food Station ini ada distributor besar, maka di bawahnya ada downline namanya. Maka sudah dihitung. Dari downline ini misalkan di sini ada 38 downline, maka akan diketahui nama-namanya dan jumlah berasnya yang akan diberikan. Sehingga bisa dihitung. Maka dengan kontrol kami, Satgas Pangan ini, maka akan terlihat," tegas Nico.
"Jadi, caranya itu tadi kami langsung turun ke lapangan. Melihat langsung, mengontrol langsung, bersama-sama dengan pedagang ini," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Listyo Sigit Prabowo yang turut hadir dalam peninjauan. Menurutnya, pengawasan harga dilakukan agar harga beras dapat kembali normal dan sampai ke masyarakat dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Artinya mencapai masyarakat yang memang membutuhkan beras ini," tutur Listyo.