Satudarah, Geng Motor Maluku yang Mendunia

9 April 2017 8:22 WIB
ADVERTISEMENT
Geng Satudarah. (Foto: Satudarah/Facebook)
Polisi meringkus 4 orang anggota geng motor Satudarah saat sedang menonton pertandingan sepak bola FC Twente vs PSV, Jumat (7/4). Mereka ditangkap atas kepemilikan narkoba jenis kokain.
ADVERTISEMENT
Penangkapan anggota geng Satudarah atas narkoba bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, mereka juga pernah berulah dengan kasus serupa.
Pada November 2016, sebanyak 14 orang menjalani sidang delik narkoba di Breda. Dua dari mereka adalah pemimpin tertinggi geng Satudarah, yakni Angelo dan Xanterra M.
Sepanjang perjalanannya, geng motor yang didirikan oleh pemuda keturuan Maluku itu memang sering menimbulkan kontroversi. Kira-kira seperti apa sepak terjangnya?
Satudarah (Foto: Youtube/Michael Knight)
Kehadiran geng motor ini berawal dari penolakan yang diterima 7 pemuda Maluku yang tinggal di Belanda saat mencoba masuk menjadi anggota salah satu klub motor ternama. Mereka yang sejak kecil tinggal di negeri kincir angin ini lantas berinisiatif untuk membentuk Satudarah Motor Cycle (MC). Bersama dengan dua orang warga keturunan Belanda, mereka akhirnya resmi mendirikan Satudarah Motor Club, pada 1990.
ADVERTISEMENT
Meski datang dari komunitas berbeda, anggota geng Satudarah memiliki hobi yang sama, yaitu mengendarai motor besar. Tak disangka, seiring berjalannya waktu, geng motor ini tumbuh semakin besar. Anggotanya pun bertambah hingga mencapai ribuan.
Di Belanda, Satudarah tercatat memiliki 8 cabang wilayah perkumpulan, yakni : Gouda, Den Haag, Hangelo, Apeldoom, Rotterdam, Tillburg, Beverwijk dan Bergen op Zoom.
Eksistensinya sebagai geng motor ternama bahkan mendunia. Seperti dikutip dari situs resmi Satudarah, geng motor ini telah melebarkan sayapnya hingga ke Kanada, Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, Curacao, Maroko, Suriname, Swiss dan Turki. Di Indonesia sendiri, Satudarah resmi didirikan pada Agustus 2012, dan berkembang ke sejumlah kota besar, seperti: Jakarta, Bali, dan Maluku. Meski dibentuk di Belanda, Satudarah tetap berpedoman pada nilai-nilai budaya Maluku.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, reputasi Satudarah mulai goyah saat beberapa anggotanya kerap kali terlibat aksi keributan. Tindak kriminal seperti perdagangan narkoba juga lekat dengan anggota geng motor itu. Berbagai aktivitas kriminal yang mereka lakukan, kian memancing amarah kepolisian dan keresahan warga.