Saudi Siap Kirim Tentara ke Suriah untuk Gantikan AS

18 April 2018 9:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi menyatakan siap mengirim tentara ke Suriah untuk menggantikan peran Amerika Serikat dalam konflik di negara itu. Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menarik pasukan mereka di Suriah, namun belum diketahui kapan akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir pada Selasa (17/4) mengatakan negaranya telah siap mengirim pasukan ke Suriah sejak presiden AS sebelumnya, Barack Obama, berniat menurunkan pasukan darat ke negara itu untuk memerangi ISIS. Masalah ini, kata dia, masih terus dibahas kedua negara.
"Kami tengah dalam diskusi dengan AS, perundingan dilakukan sejak dimulainya krisis Suriah, soal mengirim pasukan ke Suriah," kata Jubeir dalam konferensi pers di Riyadh usai pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, seperti dikutip Reuters.
Pernyataan ini disampaikan Jubeir terkait tulisan Wall Street Journal yang melaporkan rencana Presiden Trump mengumpulkan kekuatan Arab untuk menggantikan AS di Suriah.
"Ada diskusi terkait jenis pasukan apa yang diperlukan ada di timur Suriah dan dari mana pasukan itu berasal, dan perundingan itu masih berjalan," kata Jubeir.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui kapan Trump akan benar-benar menarik pasukannya dari Suriah. AS selama ini kebanyakan menyerang wilayah ISIS di Suriah dengan jet tempur, namun ada ribuan tentara mereka yang bertugas melatih militan dan mengatur strategi di darat.
Menurut seorang pejabat AS kepada Reuters, negaranya masih berupaya mencari kekuatan baru untuk menggantikan pasukan mereka berjaga di wilayah-wilayah bekas kekuasaan ISIS. Namun hingga saat ini belum ada keputusan terkait hal itu.
Soal berperan dalam perang di Suriah telah disampaikan Saudi sejak lama. Tahun lalu, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan negaranya akan ikut serta dalam agresi militer di Suriah.
Beberapa pengamat meragukan hal itu. Menurut mereka, Saudi sudah terlalu disibukkan dengan perang Yaman yang sudah berlangsung tiga tahun. Namun menurut Jubeir, Saudi tidak harus ikut berperang. Militer Saudi bisa berperan dalam memberikan bantuan logistik, intelijen, dan pelatihan terhadap pasukan anti-terorisme.
ADVERTISEMENT