Saudi Tolak Permintaan Turki untuk Ekstradisi Otak Pembunuh Khashoggi

10 Desember 2018 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi menolak keras permintaan Turki untuk mengekstradisi para tersangka pembunuh Jamal Khashoggi di Istanbul. Menurut Saudi, Turki tidak bekerja sama dalam mengungkap apa yang mereka ketahui soal pembunuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak mengekstradisi warga kami," kata Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir berbicara usai KTT Negara Teluk di Riyadh, Minggu (9/12).
Komentar Jubeir ini disampaikan menyusul perintah penangkapan kepolisian Turki untuk warga Saudi yang diduga otak pembunuhan Khashoggi. Kedua orang itu adalah ajudan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS), Saud al-Qahtani, dan wakil kepala intelijen asing Saudi, Jenderal Ahmed al-Asiri.
Saudi sendiri sebelumnya mengaku telah menangkap sekitar 21 orang tersangka pembunuhan Khashoggi, lima di antaranya terancam hukuman mati. MbS dinyatakan tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS)
Pemerintah Turki telah menegaskan bahwa mereka layak menyelidiki dan mengadili para tersangka karena pembunuhan dilakukan di Konsulat Saudi, Istanbul, pada 2 Oktober lalu.
Jubeir mengatakan, Turki sejauh ini kurang bekerja sama dengan Saudi terkait penyelidikan kematian Khashoggi. Informasi yang didapat Saudi, kata dia, telah lebih dulu dibocorkan kepada media.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah Turki belum bertindak seperti yang kami harapkan," kata Jubeir.
"Kami meminta sahabat kami di Turki memberikan kami bukti yang bisa kami gunakan di pengadilan. Kami tidak bisa menerimanya dengan cara yang seharusnya," lanjut dia.