SBY: Kita Amalkan Pancasila, Meski Tak Pakai Kaos 'Saya Pancasila'

9 Juni 2018 19:37 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SBY resmikan Pasar Murah Demokrat di DPP Demokrat (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SBY resmikan Pasar Murah Demokrat di DPP Demokrat (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengintruksikan agar seluruh kader Partai Demokrat, gubernur, bupati, wali kota, anggota DPR, untuk membuat kebijakan yang memprioritaskan pengurangan kemiskinan dan pencegahan ketimpangan sosial.
ADVERTISEMENT
"Khusus kader demokrat yang berada di jajaran pemerintahan, pastikan kebijakan dan program pembangunan di daerah saudara-saudara, memprioritaskan pengurangan kemiskinan dan pencegahan ketimpangan," kata SBY saat sambutan reflesi ramadhan di JCC Senayan Jakarta, Sabtu (9/6).
"Tolong diingat, bagi kader Demokrat yang bertugas sebagai DPR/DPRD pastikan para mitra saudara mulai Presiden, menteri, gubernur, bupati, wali kota, benar-benar membuat semua anggota masyarakat makin sejahtera,tolong diingatkan terus menerus," paparnya.
Menurutnya, dengan membuat kebijakan yang berpihak pada keadilan dan rakyat kecil, maka kader Partai Demokrat telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila, tanpa harus menggembor-gemborkan slogan dan memakai kaos semisal "Saya Pancasila".
"Kalau kader yang bertugas di eksekutif dan legislatif menjalankan amanah dan tugas yang saya sampaikan tadi, berarti saudara meskipun tidak pakai kaos, pakai tutup kepala, pakai slogan, spanduk, baliho dan lain-lain, 'Saya Pancasila' misalnya, kalau menjalankan dan mengamalkan tadi saudara benar-benar mengamalkan Pancasila, utamanya sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, SBY meminta pemerintah memprioritaskan program pengentasan kemiskinan, bukan hanya anggaran infrastruktur yang membludak.
"Anggaran untuk infrastruktur dan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat serta pengurangan kemiskinan, di sisi lain haruslah berimbang," tegasnya.
Menurutnya, pemerintah haruslah peka dengan keadaan masyarakat saat ini, di mana ketika mengambil kebijakan harus mempertimbangakan kelangsungan hidup rakyat kecil.
"Setiap kebijakan pemerintah apapun, apalagi kenaikan bbm atau listrik, harus sensitif atau peka terhadap rakyat miskin, jangan lupa memberikan bantuan kepada mereka, jangan lupa memberikan dispensi," tuturnya.