SBY Minta Kubu Jokowi dan Prabowo Tak Pakai Politik Identitas di 2019

10 November 2018 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato akbar HUT Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theatre, Jakartaa Pusat (17/9). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato akbar HUT Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theatre, Jakartaa Pusat (17/9). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa politik Indonesia telah mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah menguatnya politik identitas dan ideologi serta paham eksstrem dalam kontestasi pemilu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, SBY meminta kepada dua pasang kandidat capres cawapres, Joko Widodo-Ma’ruf Amin serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan seluruh tim sukses kedua kubu untuk tidak menggunakan politik identitas dan mengedepankan program dan visi misi.
“Dengan segela kerendahan hati dan segala hormat saya dan Partai Demokrat, saya berharap para capres dan cawapres beserta para elite di antara kedua kubu ini, kalau saya bisa mengistilahkan sebagai kubu, dapat memberi contoh dan memainkan peran yang positif agar kita terhindar dari politik identitas dan politik yang berbasiskan ideologi dan paham ekstrem,” kata SBY dalam pidatonya di acara pembekalan caleg DPR Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11).
SBY berharap, kontestasi Pilpres 2019 lebih mengedepankan kebijakan dan program serta solusi dari permasalahan yang dihadapi rakyat Indonesia saat ini. Seperti kebijakan-kebijakan apa yang dilakukan di bidang-bidang strategis mulai dari kebijakan dalam negeri hingga internasional.
ADVERTISEMENT
Menurut SBY, hal itu dapat memberikan efek positif terhadap perkembangan demorkasi di Indonesia. Dari pada mengedepankan hal-hal yang negatif seperti isu SARA dan politik yang berbasis ideologi serta paham ekstrem.
“Ketimbang tanpa disadari yang mengemuka adalah dieksploitasinya perbedaan identitas, perbedaan ideologi dan perbedaan paham,” terang Presiden RI ke-6 itu.
“Kami sungguh berharap kepada para pemimpin bangsa yang sedang mengemban amanah, termasuk para calon presiden dan cawapres dengan tim-tim pendukungnya untuk tetap menjaga keutuhan dan kerukunan dan persatuan, dan menghindari betul politik identitas dan politik berbasiskan ideologi ekstrem,” tutup SBY.