news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

SBY Peringatkan Ngabalin: Saya Bukan Bawahan Jokowi, Hati-hati Bicara

25 Juli 2018 22:34 WIB
SBY memberi keterangan pers usai pertemuan dengan Prabowo Subianto di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SBY memberi keterangan pers usai pertemuan dengan Prabowo Subianto di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi berbagai pertanyaan seputar Pilpres 2019 salah satunya soal pernyataan Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut SBY tidak izin Joko Widodo untuk mendukung Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Padahal Ngabalin menegaskan antara SBY dan Jokowi sudah tak ada hambatan karena Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditawarkan jadi menteri. Pertanyaan soal pernyataan Ngabalin ini disampaikan wartawan dalam sesi tanya jawab di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7).
SBY dengan nada tinggi memberi komentar soal Ngabalin, dengan menegaskan dirinya tak perlu izin Jokowi kalau mau mendukung Prabowo Subianto. Bahkan SBY meminta Ngabalin untuk hati-hati berbicara.
"Saya tidak harus izin dengan beliau. SBY bukan bawahan Jokowi. Kami saling hormat menghormati. Kalau itu keluar dari Ngabalin hati-hati kalau berbicara," kata SBY.
"Saya tidak mengatakan ini hambatan dengan Pak Jokowi tetapi ada hambatan dengan koalisi. Bukan dengan Pak Jokowi, hubungan saya dengan Pak Jokowi tetap baik," lanjut dia.
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Paulina Pheras/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Paulina Pheras/kumparan)
SBY lalu menyampaikan jangan ada yang menyimpulkan seolah-olah dirinya ada masalah dengan Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Dan tidak ada kata-kata harus minta izin. Saya tidak tahu sekolahnya di mana," ucap SBY.
Tak hanya itu, SBY juga menepis tudingan Ketum PPP M. Romahurmuziy yang menyatakan apabila Demokrat tidak jadi berkoalisi dengan Jokowi, hal itu dikarenakan aspirasinya terkait cawapres tidak diwadahi oleh koalisi Jokowi.
"Kalau saya mendengar dari Bung Romy pimpinan PPP, seolah-olah SBY tidak jadi berkokalisi dengan Pak Jokowi lantaran yang ditawarkan jadi cawapres tidak diwadahi, salah. Saya harap Bung Romy hati-hati dalam mengeluarkan statement, tidak baik mengeluarkan statement tanpa dasar yang kuat," pungkasnya.
Sehari sebelumnya, ketika pertemuan dengan Prabowo, SBY juga sempat mengungkapkan adanya rintangan dan hambatan sehingga tidak bisa membuat partainya berkoalisi dengan Jokowi di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT