SBY Sindir Jokowi: Ekonomi Hanya Tumbuh 5%, Berarti Ada Masalah

20 Januari 2018 18:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan SBY di Istana. (Foto: Biro Pers Istana)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan SBY di Istana. (Foto: Biro Pers Istana)
ADVERTISEMENT
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menyindir pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang belum menyentuh angka 6 persen. Menurut SBY, pengangguran dan kesenjangan masih banyak ditemukan.
ADVERTISEMENT
"Nah apa yang menjadi masalah dalam negeri ini, pertumbuhan ekonomi kita harus kita naikan lagi, 6 persen minimal, Alhamdulillah pas saya memimpin 6 persen, sehingga kemiskinan dan pengangguran turun tajam," ujar SBY saat menjadi pembicara di Ponpes Daar El-Qolam 3, Desa Pangkat, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Sabtu (20/1).
SBY menjelaskan ketika pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5 persen berarti telah terjadi kesenjangan sosial yang tinggi antara yang kaya dan miskin, pengangguran dan daya beli yang rendah.
"Sekarang 5 persen, saya tahu pemerintah Presiden Jokowi juga berusaha untuk menaikan, namun kalau masih 5 berarti ada masalah. Masalahnya lapangan pekerjaan kurang, daya beli rendah, kesenjangan menganga," katanya.
ADVERTISEMENT
Dengan permasalahan tersebut, SBY mengajak semua elemen bangsa untuk bertanggung jawab akan hal itu.
"Itu masalah sama-sama kita pecahkan, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Meskipun pemerintah berdiri di depan, menjadi pelopor didalam kebijakan-kebijakanya," ajaknya.
SBY mengungkapkan bahwa Indonesia diramalkan pada tahun 2030 bakal menjadi negara yang tumbuh baik (emerging nation), lalu pada 2045 Indonesia diramalkan menjadi negara yang kuat (strong nation).
"Tapi itu tidak datang dari langit. Oleh karena itu melihat prediksi jangan langsung berbesar hati, mari bekerja keras berpikir cerdas, termasuk kewajiban umat Islam," tegas SBY.
Selain pertumbuhan ekonomi yang membaik, Ketua DPP Demokrat ini mencatat rakyat berharap kepada pemerintah agar rakyat diberi ruang-ruang publik yang bebas dalam memberikan pendapat.
ADVERTISEMENT
"Nah harapan mereka, jangan terlalu dikekang, jangan disalahkan kalau mereka ada yang berbicara. Ini harapan rakyat, saya hanya mencatat saja, bukan pandangan SBY sendiri, tapi saudara-saudara kita," tuturnya.
Meski masih banyak yang harus dihadapi, Presiden RI dua periode ini tetap optimistis Indonesia akan menjadi negara yang maju apabila semua komponen bangsa bersatu.
"Indonesia bagus, tapi masih ada PR yang harus diatasi bersama-sama. Itu Indonesia kita, tapi kita harus optimis," ucapnya.