SBY soal Asia Sentinel: Kita Kejar ke Ujung Dunia yang Ikut Memfitnah
ADVERTISEMENT
Pemberitaan media asal Hong Kong, Asia Sentinel, yang diduga memfitnah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbuntut panjang. SBY mengakui isu miring yang menyerangnya dan partainya sebagai fitnah besar, terutama jelang Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"Minggu ini saya dan Partai Demokrat kembali mendapatkan fitnah besar. Ada pihak asing yang mengarang cerita yang tidak mengandung kebenaran. Korbannya, lagi-lagi SBY dan Partai Demokrat," ungkap SBY dalam pidato politik peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Demokrat di Ballroom Djakarta Theater, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
Tak hanya itu, pemberitaan fitnah itu diduga dimunculkan jelang Pemilu 2019 karena ada pihak yang berusaha menyebarkan fitnah dengan motif dan kepentingan politik tertentu.
ADVERTISEMENT
"Namun, saya menyeru kepada para kader untuk tidak main hakim sendiri, termasuk kepada media massa dalam negeri yang ikut menyebarluaskan fitnah ini. Ingat, negara kita adalah negara hukum. Bukan negara geruduk dan negara kekerasan," kata SBY.
"Akan kita kejar sampai ke ujung dunia mana pun, yang merusak dan menghancurkan nama baik kita. Ini juga berlaku bagi pihak-pihak di dalam negeri yang ikut-ikutan memfitnah dan merusak kehormatan kita," lanjutnya.
Pada kesempatan itu juga SBY mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan masyarakat Indonesia atas tuduhan fitnah yang menimpanya dan Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah, saya akan tetap kuat sambil berikhtiar agar keadilan sejati datang," tutupnya.
Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan sebelumnya telah melaporkan pemberitaan Asian Sentinel yang terbit pada 11 September 2018 kepada Dewan Pers. Artikel yang ditulis oleh John Berthelsen itu menunding SBY sebagai pemilik Bank Century dan bank itu menjadi sarana Partai Demokrat untuk melakukan pencucian uang.