SBY Walk Out Saat Deklarasi Kampanye Damai di Monas

23 September 2018 10:44 WIB
SBY dan Prabowo di Monas. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SBY dan Prabowo di Monas. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aksi karnaval kampanye pemilu damai yang diikuti seluruh peserta Pemilu 2019 diwarnai sikap walk out oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, saat hendak memutari kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SBY awalnya ikut dalam rombongan barisan peserta Pemilu dengan menaiki mobil golf. Tak selang lama, SBY justru memilih untuk turun dari mobil golf lalu meninggalkan lokasi.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menuturkan alasan SBY tak mengikuti rombongan lagi karena dinilai banyak pelanggaran yang terjadi selama deklarasi damai itu.
Kedua paslon Capres dan Cawapres di Acara Deklarasi Kampanye Damai di Monas. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kedua paslon Capres dan Cawapres di Acara Deklarasi Kampanye Damai di Monas. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Partai Demokrat juga Pak SBY protes keras terhadap KPU dalam rangka deklarasi ini. Tadi teman-teman melihat Pak SBY hadir, tadi malam saya menelepon Ketua KPU (bahwa) Pak SBY akan hadir. Tapi baru kira-kira lima menit tadi beliau turun dan walk out meninggalkan barisan karena melihat banyak sekali aturan main yang tak disepakati awalnya," kata Hinca di lokasi, Minggu (23/9).
Hinca menyebut aturan yang dilanggar seperti banyaknya atribut partai peserta pemilu yang terlihat dalam deklarasi damai. Padahal, menurutnya berdasarkan aturan tak diperbolehkan membawa atribut tersebut.
ADVERTISEMENT
"Misalnya kan kita sepakat pakaian adat saja damai dan tidak membawa partai apalagi membawa atribut yang begitu banyak, sehingga terkesan tidak kampanye. Kemudian Pak SBY berpesan kepada saya, saudara Sekjen pimpin sampai selesai. Beliau walkout," jelasnya.
Pelepasan Merpati Kampanye Damai di Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan Merpati Kampanye Damai di Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Hal itu juga membuat barisan Partai Demokrat terlambat memasuki lokasi utama deklarasi. Sehingga, saat menandatangai deklarasi kampanye damai mereka tak mengikuti tahapan itu.
"Belum kami masuk di situ, acara udah selesai sehingga deklarasi pun kami tak bisa naik. Kami tak bisa tanda tangan. Nah, sehingga apa yang terjadi saya telah menulis protes keras kepada Ketua KPU saudara Arief Budiman. Dan cc-nya Ketua Bawaslu. Ketua Bawaslu sudah jawab katanya saya sudah ingatkan tadi pak Arief," pungkasnya
ADVERTISEMENT